Bapak SBY yang baik dan bijaksana,
Saya mendengarkan pidato Bapak melalui televisi pada tanggal 2 Juni 2014 di hadapan 282 perwira tinggi TNI dan Polri dalam rangka pembekalan dan arahan menjelang Pilpres. Pada pidato itu, saya masih ingat Bapak geram ketika mendengar ada yang menyebut Bapak sebagai ‘kapal karam’. Saya sebagai kader Partai Demokrat juga ikut geram mendengarnya pak. Bapak SBY yang begitu saya banggakan, dan telah memimpin Republik Indonesia selama 10 tahun dengan segudang prestasi, Bapak SBY yang cerdas, bersih dan santun, dan Bapak SBY yang sangat memahami demokrasi, masih menjadi Presiden Republik Indonesia dan tidak karam!! Oleh karenanya pak, saya menaruh harapan yang sangat tinggi kepada Bapak untuk mengawal demokrasi ini. Dengan segala kerendahan hati, saya titipkan suara saya dan suara ratusan juta pemilih Jokowi yang lain, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, kepada Bapak.  Suara rakyat yang berbondong-bondong datang ke TPS sehingga tingkat partisipasi pada Pilpres kali ini melonjak tajam untuk memilih Jokowi-JK.  Di pundak Bapaklah kini seluruh rakyat Indonesia menaruh harapan. Buktikan bahwa Bapak SBY masih memegang mandat rakyat yang tertinggi di Negara ini, bahwa Bapak SBY bukanlah kapal karam. Saya merasa perlu menulis surat ini dan memohon kepada Bapak, karena saya sudah pernah melihat sendiri kecurangan-kecurangan yang terjadi pada saat rekapitulasi suara yang dimulai dari PPS pada saat Pemilu Legislatif 9 April kemarin. Bagaimana formulir C1 yang terdiri dari kolom-kolom angka dan ditulis manual, bisa dimanipulasi sehingga terjadi penggelembungan suara. Banyak petugas penyelenggara pemilu di berbagai daerah yang dilaporkan polisi karena penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada saat penghitungan suara pada Pemilu legislatif kemarin tersebut. Saya, dan Bapak juga tentunya tidak ingin kecurangan-kecurangan seperti itu terjadi lagi pada saat penghitungan suara di Pilpres ini.  Saat ini, seluruh rakyat Indonesia dan seluruh dunia tengah menunggu pengumuman KPU tanggal 22 Juli nanti. Saya yakin Bapak akan mengawal demokrasi dan menjalankan amanat rakyat Indonesia dengan sebaik-baiknya. Saya yakin, di akhir masa kepemimpinan Bapak, Bapak akan diingat sebagai seorang Negarawan;  Presiden yang berprestasi, yang bersih, cerdas dan santun; dan tidak mengkhianati rakyatnya.
Terima kasih Bapak SBY, semoga Bapak dan keluarga selalu diberikan kesehatan.
Hormat saya,
Jeanne Noveline Tedja
14 Juli 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H