Mohon tunggu...
Jeanino Martin
Jeanino Martin Mohon Tunggu... Guru - Berbagi ide dan pemikiran

Seorang yang dapat mengekspresikan pemikirannya lebih baik dengan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary

8 Februari 2022: Perpisahan Saudara Kembar

27 Mei 2022   16:12 Diperbarui: 29 Juni 2022   13:19 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian aku mengalihkan pandanganku pada Sang Maut, dan menghardiknya dengan mengutip sebuah ayat Alkitab lainnya, "Wahai maut, dimanakah kemenanganmu? Wahai maut, di manakah sengatmu?" (1 Korintus 15:55).

Pada saat aku menyelesaikan kalimatku, Sang Maut tiba-tiba lenyap.   Orang yang sebelumnya dipegang oleh Sang Maut, sekarang berdiri sendiri.

Kemudian, ada cahaya terang di kejauhan. Orang itu melihat ke arah cahaya terang, lalu menoleh ke arah kami dengan senyum di bibirnya. "Pintu sudah dibuka. Tuhan Yesus pasti menunggu saya di sana," katanya. "Sampai bertemu lagi, Nal!" lanjutnya.

Sebelum dia menjejakkan kakinya untuk masuk ke dalam cahaya terang, Ron memanggilnya untuk mengucapkan salam perpisahan. Ron berkata, "Sampai bertemu lagi, Udol" (nama panggilan kembaran dari Ron). 

Saat Ron menyebut nama panggilan saudara kembarnya, barulah aku bisa mengenali wajah orang tersebut, yang ternyata adalah saudara kembar Ron.

Saat terbangun dari tidur, aku merasa sangat gelisah. Aku hanya bisa berdoa untuk saudara kembar Ron yang sakit sejak beberapa bulan terakhir. 

Pagi ini, Tuhan Yesus telah datang untuk menjemput saudara kembar Ron untuk kembali ke rumahNya yang kekal.

✝️✝️✝️✝️✝️✝️ 

Epilog

Nama saudara kembar Ron adalah Rudolf Siahaan. Beliau meninggal dunia pada tanggal 8 Februari, pukul 01:57 WIB. Ia meninggalkan seorang istri, yaitu M. br. Simanjuntak. Mereka memiliki tiga orang anak, yaitu Naia (11 tahun), Jess (8 tahun) dan Nael (2 tahun).

Beristirahatlah dengan tenang, saudara kami yang terkasih, Amang Naia. Suatu hari nanti kita semua akan bertemu lagi di Yerusalem Baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun