Mohon tunggu...
Jean Fide
Jean Fide Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/SMA/SMAS Kolese Kanisius

Hanya seorang murid SMA Kolese Kanisius biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mewah di Luar, Rapuh di Dalam, Melihat Buruknya Teknologi Indonesia

8 November 2024   22:59 Diperbarui: 9 November 2024   01:25 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sektor teknologi di AS yang sangat maju, dengan perusahaan seperti Microsoft, Google, dan IBM juga membantu pengembangan keamanan teknologi melalui pengembangkan solusi keamanan siber canggih, seperti kecerdasan buatan untuk deteksi ancaman dan sistem enkripsi tingkat tinggi. 

Pemerintah AS juga terus melakukan investasi besar dalam riset dan pengembangan teknologi pertahanan siber serta berkolaborasi dengan perusahaan swasta dan lembaga akademik untuk menghadapi ancaman siber global. Dengan jaringan intelijen yang kuat dan kebijakan keamanan siber yang ketat, Amerika Serikat mampu mengatasi berbagai ancaman siber tingkat tinggi dan menjaga keamanannya di ranah digital.

Keamanan teknologi di Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Maraknya kasus kebocoran data dan serangan siber yang terjadi di berbagai sektor, baik pemerintahan maupun swasta, menunjukkan lemahnya pertahanan digital negara ini. Meskipun pemerintah telah mengalokasikan dana besar untuk membangun infrastruktur teknologi, hasil yang diperoleh jauh dari harapan, uang pun juga hilang karena masuk ke kantong saku para pejabat. 

Hal ini menimbulkan keraguan terhadap kemampuan pemerintah dalam melindungi data pribadi masyarakat dan menjamin keamanan siber secara menyeluruh. Jika tidak segera dilakukan reformasi mendasar, Indonesia akan terus menjadi target empuk bagi peretas dan kepercayaan publik terhadap pemerintah akan semakin tergerus.

Keamanan teknologi di Indonesia bagai sebuah rumah mewah dengan pintu yang tidak terkunci. Dari luar, rumah terlihat megah dan modern, padahal siapa saja bisa masuk tanpa kesulitan. 

Sistem teknologi yang digunakan oleh pemerintah mungkin terlihat canggih dan mahal, tetapi jika tidak dilengkapi dengan mekanisme perlindungan yang memadai, maka seperti rumah tanpa kunci tersebut, sistem ini rentan disusupi oleh pihak-pihak yang berniat jahat. Ini menunjukkan bahwa tampilan luar yang bagus tidak akan cukup jika keamanan di dalamnya tidak diperhatikan dengan serius.

Di Indonesia, ancaman terhadap keamanan teknologi terus meningkat seiring dengan semakin bergantungnya masyarakat pada dunia digital. Berbagai insiden kebocoran data dan peretasan mulai dari sektor kesehatan, pendidikan, hingga layanan publik telah menjadi isu nasional. Sistem yang seharusnya melindungi informasi sensitif sering kali dilaporkan memiliki celah keamanan yang mudah dieksploitasi oleh peretas. 

Penggunaan teknologi yang tidak diimbangi dengan perlindungan siber yang kuat membuat banyak data pribadi jatuh ke tangan pihak yang tidak bertanggung jawab, menimbulkan rasa ketidakamanan di kalangan masyarakat. Ini mencerminkan lemahnya pengawasan, kesiapan, dan keseriusan dalam membangun ekosistem teknologi yang aman di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun