Mendengar kata kemampuan numerasi, pasti hal pertama yang ada di pikiran adalah matematika, berhitung, atau angka. Kebanyakan orang mengatakan kemampuan numerasi dibutuhkan supaya nantinya seseorang tidak salah menghitung uang kembalian belanja, atau mengukur tinggi badan. Padahal, kemampuan numerasi tidak hanya mencakup hal-hal tersebut.
Berhitung dalam numerasi lebih dari sekadar penguasaan matematika seperti di sekolah, tapi juga melibatkan kemampuan untuk menghubungkannya dengan berbagai situasi di luar sekolah yang juga memerlukan pemecahan masalah, pemikiran kritis, dan pemahaman dalam konteks non-matematis.
Terdapat 2 hal penting dalam sumber daya manusia yaitu literasi dan numerasi. Literasi bukan hanya kemampuan membaca, tetapi juga kemampuan menganalisis bacaan dan memahami konsep di balik tulisan tersebut. Kekuatan numerasi di sisi lain, berarti kemampuan menganalisis dan proses berpikir tinggi menggunakan angka. Kemampuan ini di tunjukkan dengan kenyamanan terhadap bilangan dan penguasaan menggunakan keterampilan matematika secara praktis untuk memenuhi tuntutan kehidupan. Sehingga, kemampuan ini juga merujuk pada apresiasi dan pemahaman informasi yang di nyatakan secara matematis, misalnya grafik, bagan, dan tabel. Namun sayangnya, di dunia nyata kemampuan berhitung manual untuk masalah sederhana lebih diutamakan.
Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah dengan memanfaatkan teknologi digital yang dimana perlu untuk cakap bermedia, menggunakan secara teknis dan secara bijak dalam penggunaannya. Selain itu, jika di kedepannya manusia akan bersaing dengan komputer, jangan berfokus pada kemampuan kalkulasi melainkan berfokus untuk mengembangkan reasoning atau penalaran. Literasi numerasi ini juga dapat membantu setiap individu di masa depan melalui perkembangan teknologi menuju era Society 5.0.
Numerasi bukanlah sesuatu yang baru, yang di gagas oleh World Economic Forum atau OECD. Numerasi sendiri sudah muncul sejak 1959 dalam laporan yang dibuat untuk Pemerintah Inggris. Pada 2006 UNESCOÂ sudah mencantumkan keterampilan numerasi sebagai salah satu penentu kemajuan sebuah bangsa. Ketika kita menguasai numerasi, kita akan memiliki kepekaan terhadap numerasi itu sendiri (sense of numbers) dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Numerasi berkaitan erat dengan matematika walaupun ada perbedaan, pengetahuan matematika saja tidak menjadikan seseorang memiliki numerasi. Sementara pengetahuan numerasi mecakup bagaimana mengaplikasikan konsep dan kaidah matematika dalam situasi sehari-hari. Dengan literasi numerasi dapat memahami dunia yang penuh dengan angka, kita bisa berpikir secara rasional, sistematis dan kritis dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan dalam berbagai konteks.
Andreas Schleicher dari OECD berpendapat bahwa kemampuan numerasi yang baik merupakan proteksi terbaik terhadap angka pengangguran, penghasilan rendah, dan kesehatan yang buruk. Keterampilan numerasi dibutuhkan dalam semua aspek kehidupan, baik di rumah, di pekerjaan, maupun di masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari, ketika berbelanja atau merencanakan liburan, meminjam uang dari bank untuk memulai usaha atau membangun rumah, semuanya membutuhkan numerasi. Selain itu, dalam kehidupan bermasyarakat, kita perlu memahami informasi-informasi, misalnya, mengenai kesehatan dan kebersihan.Â
Dalam kehidupan bernegara, informasi mengenai ekonomi dan politik tidak dapat di hindari. Semua informasi tersebut biasanya di nyatakan dalam bentuk numerik atau grafik. Untuk membuat keputusan yang tepat, mau tidak mau kita harus bisa memahami numerasi.Â
Kemampuan literasi secara umum dan literasi numerasi secara khusus tidak hanya berdampak bagi individu, tetapi juga terhadap masyarakat serta bangsa dan negara. Kemampuan literasi memberikan kontribusi yang nyata terhadap pertumbuhan sosial, ekonomi, dan kesejahteraan bagi individu atau masyarakat.
Dengan memiliki populasi yang dapat mengaplikasikan pemahaman matematika di dalam konteks ekonomi, teknik, sains, sosial, dan bidang lainnya, daya saing ketenagakerjaan dan kesejahteraan ekonomi di masa yang akan datang meningkat.
Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari dan menganalisis informasi yang di tampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) Literasi numerasi menggunakan interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil sebuah  keputusan.
Konsep numerasi merupakan salah satu pengetahuan tertua yang kemudian berkembang menjadi ilmu pengetahuan baru seperti sains, teknologi, ekonomi, seni dan cabang-cabang lainnya. Numerasi juga dapat di artikan sebagai kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, di rumah, pekerjaan, dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat dan sebagai warga negara dan kemampuan untuk menginterpretasi informasi kuantitatif yang terdapat di sekeliling kita.
Kita semua membutuhkan numerasi untuk meningkatkan potensi kita dan juga memberikan suatu kontribusi yang menguntungkan bagi masyarakat. Kemampuan untuk menganalisis informasi semakin signifikan dan banyak dicari oleh pemberi kerja.Â
Kurangnya kepercayaan diri dalam matematis ataupun numerasi yang buruk dapat menghambat saat melakukan suatu pekerjaan, karena ujian numerasi semakin menjadi komponen rutin dari proses rekrutmen pekerjaan.
Teknologi yang berkembang pesat membuat permintaan akan keterampilan numerasi menjadi sangat penting di dalam berbagai aspek. Kemampuan numerasi juga didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengakses, menggunakan dan menafsirkan serta menghubungkan info matematika dari berbagai situasi di masa depan.Â
Numerasi juga menggunakan matematika dengan penuh percaya diri dan efektif untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari baik di masa sekarang ataupun masa yang akan datang.
Numerasi sangat penting bagi setiap individu terutama mempertahankan dan membentuk penalaran rasional siswa dalam menjalani kehidupan yang memuaskan dan menyenangkan selain menjadi individu yang penuh semangat dan terinformasi dengan baik. Literasi dan numerasi dapat membantu setiap indivisu mendapatkan keterampilan dasar yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan hidup di masa yang akan datang.
Dalam kehidupan sehari-hari, semua informasi dalam berbagai bidang (kesehatan, ekonomi,bernegara) Â di nyatakan dalam bentuk numerik atau grafik. Untuk membuat keputusan yang tepat, mau tidak mau kita harus bisa memahami numerasi.
Pemanfaatan teknologi digitalisasi menuju era Society 5.0, yang dimana literasi numerasi sangat diperlukan untuk cakap dalam bermedia, menggunakan secara teknis dan secara bijak dalam penggunaannya. Akan menciptakan generasi-generasi hebat yang memberikan kontribusi yang nyata terhadap pertumbuhan sosial, ekonomi, dan kesejahteraan bagi individu atau masyarakat. Jangan berfokus pada kemampuan kalkulasi melainkan berfokus untuk mengembangkan reasoning atau penalaran.
Mari kita manfaatkan keterampilan Literasi Numerisasi di era digital dengan sebaik-baiknya, agar setiap individu penerus bangsa memiliki potensi yang mampu memajukan Bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H