Desain Komunikasi Visual (DKV) adalah cabang ilmu desain yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media dengan memanfaatkan elemen-elemen visual ataupun rupa untuk menyampaikan pesan untuk tujuan tertentu (tujuan informasi ataupun tujuan persuasi yaitu mempengaruhi perilaku). Penjurusan Desain Komunikasi Visual ini masih sangat asing di indonesia, bahkan ilmu DKV hanya dipelajari di beberapa universitas tertentu. Pada universitas swasta jurusan DKV terdapat di 11 universitas swasta, yaitu Universitas Trisakti(Jakarta) ,Â
Telkom university (Bandung), Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Institut Teknologi Nasional, Unikom (Bandung), STIKOM (Surabaya), Institut Teknologi Harapan bangsa (Bandung), Univesitas Bina Nusantara (Jakarta), Universitas Pelita Harapan (Jakarta), dan Universitas surabaya (surabaya), LaSalle Collage (Jakarta) dan terdapat di 6 universitas negeri, yakni ITB (Bandung), UGM (Yogyakarta), Institut seni Yogyakarta (Yogyakarta), Universitas Sebelas Maret (Surakarta), Universitas Negeri Semarang (Semarang), dan Univeristas Negeri Makassar (Makassar).
Dapat disimpulkan bahwa Cabang Ilmu desain Komunikasi Visual perlu dikiatkan lebih dalam lagi Di Indonesia, Desain Grafis (DKV) punya peran yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan bisnis pengusaha swasta, pemilik merek, dan bahkan kelancaran program-program pemerintah. Potensi pasar domestik sangat menjanjikan, terutama dengan semakin banyaknya praktisi DKV lokal yang lebih memahami situasi pasar, pengetahuan, dan nilai-nilai lokal. Peran DKV dikatakan penting saat dikarenakan kemajuan teknologi yang semakin meningkat disetiap waktu, tentunya bila Indonesia Menyiapkan talenta – talenta kreatif periklanan Indonesia akan semakin maju.
Peran DKV akan membawa Indonesia maju lebih pesat lagi. Desain Komunikasi Visual ialah sebuah penyampaian pesan melalui media dengan ungkapan kreatif dan terlebih dapat memahami publiknya terlebih dahulu. Desain Komunikasi Visual adalah sebuah penyampaian pesan yang berbentuk Informasi dan pesan persuasif yang mempengaruhi perilaku pembacanya.
Contoh yang dapat kita lihat adalah peran Desain Komunikasi Visual pada pesan persuasif untuk pengembangan program pemerintah, Tentunya masyarakat menginginkan bahwa negara kita/wilayah yang kita huni tidak lagi dekat dengan bencana banjiryang merugikan warga, dan dampak negatifnya sangat besar dari timbulnya penyakit hingga meningkatkan kematian dan berhentinya kegiatan belajar mengajar dikarenakan banjir yang tentunya membawa nilai penurunan kepada pendidikan dan hal ini selalu saja dibebankan hanya kepada pemerintah. Namun apakah bisa hal itu di wujudkan bila hanya pemerintah yang bekerja?Â
Apakah hanya dengan sebuah pidato atau secercah tulisan perintah untuk tidak membuang sampah sembarangan dapat memperlihatkan ke semua rakyat dan membuka mata rakyat bahwa membuang sampah sembarangan adalah hal kecil yang dapat memicu terjadinya banjir. Tentunya hal tersebut harus kita lakukan bersama, dengan Kesadaran rakyat tentang bahayanya membuang sampah sembarangan. Dengan adanya Desain Komunikasi Visual adalah sebuah komunikasi melalui media untuk memperluas pengetahuan rakyat juga membagi segmentasi yang tepat bagaimana penyampaian pesan kepada target audiens yang berbeda pola pikir menjadi paham betul dan mengerti dengan sebuah ungkapan visual. Berdasarkan penelitian pun, otak akan lebih cepat menangkap dan memproses gambaran visual dibandingkan hanya sebuah text.
Peran Desain Komunikasi Visual pada pemilik brand, sudah saatnya untuk Indonesia lebih mempercayai dan mengangkat pemuda – pemudi Indonesia dapat turut serta dalam mendesain brand – brand ternama untuk mengangkat produk lokal dan tidak bergantung pada desainer mancanegara. Tentunya dengan penggunaan para desainer lokal akan tepat juga penyampaiannya karena kesamaan pola pikir dan budaya Indonesia yang sama, dari situlah akan muncul hasil yang sesuai dengan kekinginan dan menarik perhatian pelanggan, marilah percayai produk lokal, bukan hanya produknya namun juga pembuatnya. Dengan adanya penghargaan maka para talenta akan lebih tertantang untuk menjadi lebih baik dan akan mengharumkan nama Indonesia tentunya.
Namun hasil karya desainer grafis ini sering dinilai dengan harga yang kurang layak, hanya karena dengan sebuah desain yang dibuat sederhana, namun bila kita kembali berpikir justru sebuah pesan dibuat hanya untuk di  mengerti bukan dengan banyak penulisan atau gambar dan tentunya para desainer memilih sebuah warna atau sebuah tulisan di dalam desainnya telah memiliki arti tersendiri untuk dapat menarik perhatian pembaca juga dapat diingat oleh otak dengan mudah.
Dalam hal ini pun, yang harus kita tanamkan ialah karya seseorang harus dihargai bukan hanya dalam segi hasil namun juga proses pembuatannya. Seperti awalnya dikatakan, Ilmu DKV adalah ilmu yang mempelajari sebuah konsep komunikasi dengan ungkapan kreatif, melalui teknik dan media dengan memanfaatkan elemen-elemen visual ataupun rupa untuk menyampaikan pesan untuk tujuan tertentu. Nah dalam desain yang dipelajari ini lah menggunakan teknik yang telah diatur dalam desain.
Contoh desain : Dirgahayu Indonesia, tentunya dibuat dengan warna cerah dan tulisan yang lugas. Karena warna cerah akan membawa gairah semangat dan tulisan yang lugas seperti Huruf besar untuk menyatakan arti pentingnya penyataan tersebut.
Dari hal teknik desain inilah yang harus dihargai, desain bukan hanya sebuah gambaran namun sebuah teknik penulisan yang sederhana namun akan mencapai tujuan yang luar biasa, para desainer grafis membutuhkan proses yang cukup panjang dalam bekerja dari memikirkan konsep dari sebuah filosofi dan mengolah desain sehingga mempunyai makna dan menghasilkan sebuah produk jadi (misalkan sebuah banner, buku motivasi, sebuah desain baju gerakan program, dll)