Jessica Kumala Wongso, yang menjadi terdakwa dalam kasus pembunuhan Mirna Wayan Salihin, telah memberikan keterangan di Pengadilan Jakarta Pusat pada hari Rabu (28/9) [Antara/Rosa Panggabean].
Suara.com - Kisah kontroversi kopi beracun yang sempat menggegerkan masyarakat pada tahun 206 silam akan diangkat menjadi sebuah serial di Netflix berjudul "Ice Cold: Murder and Jessica Wongso". Serial ini dijadwalkan akan tersedia untuk ditonton pada akhir September 2023.
Seperti yang banyak diketahui, kasus tragis tentang kopi beracun ini melibatkan Jessica Wongso yang didakwa atas pembunuhan Mirna Salihin pada tahun 2016 lalu.
Dalam kasus ini, Jessica Wongso diduga menggunakan kopi yang terkontaminasi sianida sebagai alat untuk melakukan pembunuhan tersebut. Tapi mengapa sianida menjadi bahan yang begitu berbahaya?
Mengutip informasi dari healthline, sianida adalah salah satu jenis racun yang paling terkenal. Nama sianida sering muncul dalam cerita-cerita mata-mata dalam novel maupun dalam teka-teki kasus pembunuhan. Sianida dikenal karena reputasinya sebagai agen penyebab kematian yang sangat cepat.
Tapi dalam realitas kehidupan, sianida sebenarnya lebih kompleks. Istilah sianida merujuk pada bahan kimia yang mengandung ikatan karbon-nitrogen (CN), dan bahan ini dapat ditemukan pada berbagai tempat yang mengejutkan.
Sebagai contoh, sianida sebenarnya terdapat dalam banyak makanan nabati yang umum dikonsumsi manusia, termasuk almond, kacang polong, kedelai, dan bahkan bayam.
Selain itu, sianida juga dapat ditemukan dalam senyawa nitril tertentu yang digunakan dalam bidang pengobatan, seperti citalopram (Celexa) dan cimetidine (Tagamet). Nitril ini sebenarnya tidak terlalu beracun karena tidak mudah melepaskan ion karbon-nitrogen yang menjadi zat beracun dalam tubuh.
Menariknya, sianida juga merupakan produk sampingan dalam proses metabolisme tubuh manusia, dan jumlah kecil sianida dihasilkan setiap kali kita bernapas.
Sianida dapat berwujud dalam berbagai bentuk yang mematikan, termasuk:
- natrium sianida (NaCN)
- kalium sianida (KCN)
- hidrogen sianida (HCN)
- sianogen klorida (CNCl)
Bentuk-bentuk ini bisa berwujud padat, cair, atau bahkan dalam bentuk gas. Dan ada kemungkinan besar bahwa salah satu bentuk ini dapat ditemui saat terjadi kebakaran.
Ada risiko paparan yang tak terduga terhadap sianida, terutama jika Anda bekerja dalam industri tertentu. Banyak senyawa sianida anorganik digunakan dalam berbagai industri, seperti dalam proses metalurgi, pembuatan plastik, pengasapan, dan fotografi.
Para ahli kimia juga berisiko terpapar sianida karena senyawa seperti kalium dan natrium sianida merupakan bahan kimia umum yang digunakan dalam laboratorium. Dan risiko keracunan sianida juga dapat muncul jika:
- Menggunakan penghapus cat kuku dalam jumlah berlebihan yang mengandung senyawa sianida organik seperti asetonitril (metil sianida)
- Mengonsumsi makanan nabati tertentu dalam jumlah berlebihan, seperti biji aprikot, biji ceri, dan biji persik.
Apabila tidak diobati, paparan akut atau kronis terhadap sianida dapat menyebabkan kejang, kegagalan jantung, dan bahkan koma. Dalam beberapa kasus, paparan sianida bisa berujung pada kematian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H