Mohon tunggu...
Eugenia  Jean
Eugenia Jean Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Hai!

Hai!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Kenapa Sih Nilai Bahasa Inggris Gue Selalu Lebih Tinggi dari Nilai Bahasa Indonesia?"

8 Desember 2016   07:10 Diperbarui: 8 Desember 2016   07:59 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jadi malu kanbersaing rasa cinta dengan bangsa lain untuk bahasa Indonesia yang justru bahasa Indonesia ini adalah milik kita sendiri?

Bahasa Indonesia Sebagai Pelajaran di Kelas

Tugas Bahasa Indonesia tidak jauh-jauh dari essai, artikel, membuat tulisan berupa prosa, atau makalah, dan lain sebagainya. Hadeuh, pokoknya yang membuat tangan dan otak pegal minta dipijit. Beruntung Indonesia kaya akan keragaman sastra dalam bentuk tradisional maupun modern.

Coba kita lihat puisi yang memiliki beragam bentuk dan penggunaan bahasa. Gurindam, talibun, pantun, puisi, soneta, itu semua kita pelajari dalam pelajaran Bahasa Indonesia mulai dari struktur serta pola bahasa yang sering digunakan. Tersebutlah juga berbagai nama-nama tenar yang menghasilkan karya-karya prosa lepas yang menginspirasi dan melahirkan pola-pola bahasa sastra yang baru. Itu semua bertujuan agar kita tetap mengapresiasi karya yang ada. Sukur-sukur, puji syukur apabila kita melanjutkan untuk berkarya.

Karena pada dasarnya bahasa Indonesia merupakan komunikasi tidak hanya secara lisan namun juga tulisan. Maka dari itu karya sastra merupakan bentuk komunikasi perasaan sang penulis kepada para pembacanya.

Selain itu juga mempelajari Bahasa Indonesia di dalam kelas memberikan kesempatan kepada kita untuk lebih mengerti bahasa Indonesia itu sendiri secara lebih mendalam. Kata serapan, macam-macam imbuhan dan fungsinya, kegunaan tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan lain-lain.

Salah satu fungsi lainnya belajar Bahasa Indonesia yaitu menguasai standar penulisan surat-surat resmi dan berbagai bentuk tulisan dan artikel. Ini begitu penting bukan dalam kehidupan sehari-hari kita? Karena pada dasarnya menulis surat saja apalagi surat resmi membutuhkan patokan dan memiliki standarisasi tersendiri agar layak dianggap sebagai surat resmi yang baik dan sesuai dengan ciri-ciri pada umumnya.

Bahasa Indonesia Formal, Kuno Ah

Mirisnya, menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar justru dianggap hal yang kuno. Walaupun tidak salah juga bahwa kadang penggunaan bahasa Indonesia yang kelewat formal malah menimbulkan suasanacanggung. Yang penting kita perlu sadar dan tahu untuk menempatkan diri seraya berbahasa Indonesia dengan siapa pun itu lawan bicara kita.

Dan akhirnya masa depan bahasa Indonesia ada di tangan kita para generasi penerus. Karena mempelajar bahasa Indonesia justru merupakan salah satu cara untuk melestarikan bahasa bangsa kita. Jadi jangan bosan untuk belajar Bahasa Indonesia meskipun terus remed (seperti penulis yang membuat essai ini untuk melengkapi nilai ujian akhir semester yang remedial, ahaha).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun