Mohon tunggu...
Travel Story Pilihan

Mengembara ke Pantai Ngursarnadan di Kepulauan Kei

10 Juli 2017   18:55 Diperbarui: 10 Juli 2017   19:01 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari sudah mulai sore, kira-kira pukul 16.30 WIT, motor metic yang selalu setia menemani saya sudah siap menanti saya di depan rumah untuk bersama-sama melakukan traveling ke salah satu tempat wisata di kepulauan kei.

Perjalanan menuju ke Pantai Ngur Sarnadan hanya dengan waktu yang sangat singkat. Saya waktu itu melaju dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam ketika keluar dari kota langgur menuju ke tempat wisata Pantai Ngur Sarnadan. Ketika sampai di tempat tujuan saya melihat waktu sudah menunjukan 17.21 WIB. Artinya bahwa perjalanan dari rumah saya ke kota langgur kira-kira selama 20 menit sedangkan perjalanan dari kota Langgur ke Pantai Ngur Sarnadan kira-kira 30 menit.

Setelah sampai di gerbang masuk desa, saya sudah disambut oleh petugas penjaga pantai yang duduk di pos penjagaan. Petugas tersebut memberikan saya selembar karcis masuk dan saya memberinya uang sebesar Rp. 5.000. Rata-rata harga masuk ke tempat wisata di kepulauan kei masih terbilang murah. Di sini tidak dibayar perorangan namun dibayar perkendaraan. Untuk kendaraan bermotor rata-rata tempat wisata di kepulauan kei menarik tarif sebesar Rp. 10.000, sedangkan untuk kendaraan roda empat (mobil) tarifnya sebesar Rp. 20.000 sampai dengan Rp. 25.000.

Setelah sampai di dalam tempat wisata saya duduk di salah satu rumah kecil yang sudah di sediakan di pesisir pantai. Selain rumah-rumah kecil yang berjejeran di pinggir pantai ada pula penginanpan yang dibangun khusus buat pengunjung yang ingin menginap. Saya sejenak menikmati waktu senja yang hampir gelap untuk mengistirahatkan tubuh setelah melakukan perjalanan dari langgur. Pandangan saya jauh menuju ke laut, melihat beberapa pulau yang ada di depan pantai Ngur Sarnadan yang menambah keindahan pantai di sore itu. Tiba-tiba saya dikagetkan dengan anak kecil yang datang meminta bayaran untuk tempat saya beristirahat itu, dia mengatakan " abang.... bayar uang dua puluh lima ribu far tampa yang abang dudu ini". Saya lalu memberinya uang untuk membayar tempat berteduh saya dengan harga hanya Rp. 25.000.

Setelah saya beristirahat beberapa menit, saya menuju ke laut kemudian berenang di air laut jernih yang belum tercemar. Saya melihat dengan jelas beberapa karang yang tumbuh di dalam dasar laut, melihat ikan yang berenang menghindar dari saya dan melihat beberapa siput yang berada di atas pasir.

Di pantai ngur sarnadan banyak hal yang bisa dilakukan, seperti berenang dan snorkling di air laut yang jernih, memancing ikan di pesisir pantai atau di tengah laut, bermain bola di sepanjang pantai dengan pasir putih bersih yang halus, dan aktifitas lain yang dapat memberikan sensasi menyenangkan.

Laut di pantai ngur sarnadan begitu tenang, hanya ombak-ombak kecil yang datang dan pergi mengikuti irama bunyi air laut yang dihasilkannya. Di sini cocok untuk ngumpul bareng teman, sahabat, keluarga, komunitas, dan sebagainya. Di sini sudah tersedia makanan yang dijajakkan di rumah-rumah kecil  oleh pedagang, sehingga jika pengunjung merasa lapar maka, tinggal memesan makanan yang sudah di sediakan. Ada gorengan, ikan bakar, nasi, embal (makanan khas orang kei yang terbuat dari ketela pohon), dan makanan lainnya. Sedangkan minumannya ada minuman bersoda, air mineral dan minuman lainnya.

Sedikit info buat yang ingin melakukan traveling ke kepulauan kei. Pantai Ngur Sarnadan terletak di Desa Ohoililir, Kec. Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara. Perjalanan menuju ke kepulauan melalui udara bisa dengan pesawat Garuda tipe ATR atau Pesawat Wings Air milik Lion dari bandara Internasional Patimura Ambon menuju ke bandara Karel Sadsuitubun Langgur yang terletak di Desa Ibra. Semua penerbangan dari Indoneisa bagian tengah dan Indonesia bagian barat untuk menuju ke langgur harus transit di bandara Ambon. Selain perjalanan dengan pesawat, travelers bisa menuju ke kepulauan kei dengan kapal laut yang nantinya akan berlabuh di pelabuhan yos sudarso Kota Tual.

Di bandara anda bisa menyewa ojek yang harganya sekitar Rp. 15.000 sampai dengan Rp. 25.000 untuk menuju ke pusat Kab. Maluku Tenggara yaitu Kota Langgur atau ke Kota Madya Tual untuk mencari penginapan. Dari pelabuhan anda bisa langsung berjalan kaki menuju ke penginapan yang dekat dengan pelabuhan atau bisa juga menggunakan jasa ojek untuk mencari hotel atau penginapan terdekat dengan tarif ojek hanya Rp. 5.000 sampai dengan Rp. 10.000 tergantung jauh dekat perjalanan. Di langgur dan Kota Tual banyak sekali penginapan dan hotel yang dapat menjadi tempat tinggal para wisatawan, untuk persoalan harga anda jangan khawatir karena masih relatif murah.

Untuk perjalanan ke Pantai Ngur Sarnadan sangatlah mudah, anda bisa memesan mobil rental melalui resepsionis hotel atau resepsionis penginapan. Untuk yang suka naik angkutan umum anda bisa jalan ke jalan raya dan menunggu Angkutan Umum yang kosong, kemudian anda berhentikan dan melakukan penawaran dan kesepakan harga untuk menuju ke pantai Ngur Sarnadan. Angkutan umum sangat cocok dengan travlers yang datang berkelompok sehingga bisa menghemat bajet perjalanan. Selain mobil rental dan angkutan umum, bagi yang suka naik ojek, di sini juga tersedia ojek yang bisa mengantar anda untuk melakukan perjalanan mengelilingi pulau kei kecil dan pulau dullah termasuk ke Pantai Ngur Sarnadan.

Waktu sudah semakin sore, warna langit mulai merah, matahari hampir tenggelam, dan ini merupakan moment yang saya tunggu-tunggu. Melihat sunset di pantai indah yang mulai sunyi, hanya beberapa orang saja yang saya lihat berada di pinggir pantai, kebanyakan pengunjung telah pulang. Saya berlari kecil ke arah utara, di sana ada sampan tradisional yang dalam bahasa kei disebut dengan "lableb/lebleb".

ngursarnadan beach
ngursarnadan beach
Matahari mulai menghilang saya berdiri tegak di pinggir sampan sambil menikmati matahari yang mulai masuk ke sebelah barat hingga terbenam dan tak terlihat lagi. Hari mulai gelap, saya menuju ke rumah kecil tadi yang saya sewa lalu mengemasi barang-barang dan melakukan perjalanan pulang ke kota Tual.

Keindahan pantai Ngur Sarnadan menyisahkan kenangan yang takkan hilang ditelan waktu, akan terbayang dan terbayang terus. Di sini Tuhan telah membuat surga kecil yang tersembunyi di timur Indonesia.

Dapatkan berbagai informasi traveling di situs JURNALPENGEMBARA.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun