Mohon tunggu...
Travel Story Pilihan

Menelusuri Keindahan Pantai Ngurbloat, Surga Tersembunyi di Timur Indonesia

8 Juli 2017   22:41 Diperbarui: 8 Juli 2017   22:56 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngurbloat Beach, Kei Islands

Setelah melewati gerbang desa, saya terus memacu gas motor hingga sampai di depan pintu masuk pantai. Di sana ada penjaga pos yang sudah menuggu setiap pengunjung dengan senyum kas orang kei. Saya diberikan selembar karcis masuk yang bertuliskan angka Rp. 10.000, ini artinya bahwa sebelum menikmati keindahan Pantai Ngur Bloat saya terlebih dahulu membayar uang retribusi masuk dengan besaran seperti tertera pada karcis tersebut. Harga yang masih murah dibandingkan dengan tempat-tempat wisata di kota-kota besar.

Sistem pembayaran uang masuk ke tempat-temapat wisata di kepulauan kei masih terbilang murah. Di sini tidak ada sistem pembayaran perorangan, tetapi membayar per-kendaraan. Untuk roda dua rata-rata membayar Rp. 5.000 hinggar Rp. 10.000, sedangkan roda empat biasanya Rp. 10.000 hingga Rp. 25.000.

Hari ini cuaca begitu cerah, saya sudah berada di dalam pantai ngur bloat, saya lalu mencari pondokan kecil yang sesuai dengan suasana hati saya waktu itu. Di pantai ngur bloat sudah tersedia pondokan-pondokan kecil yang bejejeran di tepi pantai, selain itu ada juga penginapan yang dibuat khusus untuk pengujung yang ingin menghabiskan malamnya di sini.

Selain pondokan dan penginapan bagi pengunjung, ada pula pondokan-pondokan khusus untuk penjual makanan dan minuman. Mereka menjual gorengan, ikan bakar, air mineral, minuman bersoda serta makanan dan minuman lain yang dapat anda pesan sesuai dengan selera.

Saya sudah menemukan pondokan yang pas dengan selera hati saya, tempatnya agak jauh dari keramaian pengunjung lain dan menghadap langsung ke pantai. Saya duduk sejenak untuk beristirahat sambil menikmati pemandangan di depan saya. Di sana ada air yang tenang, ada ombak kecil yang datang kemudian ke laut lagi kemudian datang lagi mengikuti irama yang ombak itu keluarkan sendiri. Yang menjadi andalan dari pantai pasir panjang sendiri adalah hamparan pasir yang berada di sepanjang pantai. Pasir di sini halusnya seperti terigu dan digadang-gadang sebagai pasri terhalus se-Asia dan terhalus kedua di Dunia.

Lima belas menit telah berlalu, rasa capek yang saya rasakan sudah menghilang mengikuti tiupan angin sepoi-sepoi yang datang dari arah laut. Nyiur kelapa di dekat pondokan yang saya tempati bergoyang dan menghasilkan suara. Sepertinya alam di pantai ngur bloat mengerti betul apa yang saya rasakan. Mereka begitu akrab denganku hingga saya dibuat terpesona.

Setelah saya mengahabiskan air kelapa yang saya pesan tadi, saya lalu melangkahkan kaki menuju ke air laut, kemudian menceburkan diri ke dalam air asin yang belum dicemari oleh manusia. Di sini airnya masih jernih, karang, rumput laut dan ikan yang ada di dalam laut dapat saya lihat dengan jelas, sehingga cocok untuk berenang, snorkeling, memancing, dan lain-lain. Saya sendiri jika ke pantai seperti ini suka sekali berenang sambil menunggu sunset di akhir hari ketika matahari terbenam.

Jam sudah menunjukkan pukul 18.15 WIT, waktu itu langit sudah mulai kemerahan. Saya sudahi kegiatan berenang lalu kemabali duduk di pondokan yang saya sewa dengan harga Rp. 25.000 tadi. Di sinilah titik tertinggi dari perjalanan saya, dimana matahari hampir tenggelam dan saya terpaku di tempat duduk sambil menikmati pemandangan indah di depan saya.

Lukisan Tuhan ada di langit pantai Ngur Bloat, seperti ada ukiran-ukiran yang berwarna kemerahan di atas langit yang terbentuk dari perpanduan antara awan dan cahaya matahari. Dalam benakku saya berpikir,

"mungkin inilah yang dinamakan surga ataukah lebih lagi daripada surga yang Tuhan ciptakan di timur Indonesia, di Kepulauan Kei".

Setelah matahari terbenam dan digantikan dengan kegelapan malam, saya mengemasi barang-barang yang saya bawa, kemudian berjalan menuju ke motor metik yang parkir di samping pondokan, dan selanjutnya saya melakukan perjalanan pulang ke Kota Tual, Rumah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun