Mohon tunggu...
Julius Caesar
Julius Caesar Mohon Tunggu... -

Pemerhati Politik, Olahraga & Lingkungan. A Retired Banker from the biggest Bank in Indonesia who's now spending the most quality time with beloved family.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Karena itu yang kutahu

3 Juni 2014   14:25 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:46 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam kehidupan sehari hari pengaruh-mempengaruhi sudah merupakan hal biasa dalam berbagai aktifitas kehidupan masyarakat, dan hampir dilakukan oleh semua orang, termasuk terutama oleh seorang pemimpin, baik itu dalam lingkup keluarga, organisasi masyarakat, organisasi sosial, bisnis maupun pemerintahan.

Biasanya dilakukan dengan kata kata berupa himbauan dan sebagainya, dan juga dalam bentuk contoh yakni tindakan atau perbuatan. Pada dasarnya pengaruh yang diberikanpun bisa merupakan sesuatu  yang baik atau sebaliknya.

Untuk lebih mempermudah pemahaman kita, ada sebuah ilustrasi dari Jeanne Handoyo, MA sbb :

Suatu ketika ada seorang ibu yang baru menikah beberapa bulan yang lalu memasak ham dan ia memotong bagian ujungnya terlebih dahulu. Kemudian tetangganya bertanya kepadanya, mengapa ia melakukan hal itu. Ibu muda itu lalu menjawab : "sebab ibuku selalu melakukannya begitu."
Beberapa hari kemudian tetangga itu bertanya kepada ibunya : Anakmu memberitahu aku bahwa engkau selalu memotong bagian ujung dari ham sebelum engkau memasukannya ke dalam oven. Aku ingin tau mengapa harus dipotong ujungnya? Ibu itu menjawab: "Sebab ibuku selalu melakukannya demikian."
Keesokan harinya tetangga itu menelpon nenek dari Ibu muda tersebut dan bertanya: Mengapa engkau memotong ujung dari ham sebelum memasaknya? Nenek itu menjawab : "karena aku tidak mempunyai tempat masak atau oven yang lebih besar untuk menaruh ham itu."

Dari ilustrasi tersebut diatas, yang ingin disampaikan disini bukan tentang tetangga Ibu muda yang usil itu, akan tetapi sesuatu yang mungkin bagi sebagian orang merupakan hal yang tidak penting atau biasa saja, namun ada hal menarik lain yang ingin disampaikan disini bahwa secara tidak langsung terlihat dimana pengaruh yang diberikan dalam bentuk tindakan atau perbuatan jauh lebih besar atau lebih kuat bahkan dapat tertanam dalam benak kita dalam waktu yang cukup lama sehingga sulit untuk dilupakan, dibanding pengaruh secara tertulis maupun lisan.
Disadari atau tidak,  kita selalu mempengaruhi atau memberikan pengaruh terhadap orang orang yang berada di sekeliling kita, apakah itu pengaruh baik ataupun pengaruh buruk.

Berkaitan dengan begitu banyaknya permasalahan yang dihadapi bangsa kita saat ini, diakui atau tidak semuanya itu adalah merupakan hasil dari perbuatan maupun tindakan sebagian orang, yang tanpa disadari mempengaruhi atau memberikan pengaruh negatif terhadap orang lain yang pada akhirnya terdorong untuk melakukan hal yang sama, walaupun disadari bahwa yang dilakukannya adalah merupakan tindakan yang tidak benar.

Apa yang terjadi bila kata kata memasak ham pada ilustrasi tersebut diatas kita gantikan dengan kata “Korupsi” misalnya. Barangkali ini bukan merupakan sesuatu yang lucu, tetapi sangat naif.

Sampai kapan tindakan atau perbuatan perbuatan yang memberikan pengaruh negatif terus terjadi. Atau siapakah yang bertanggung jawab untuk memperbaiki semua kekeliruan ini.

Kalau boleh dikatakan, semuanya adalah tanggung jawab kita bersama baik pemerintah maupun rakyat, mulai dari kelompok masyarakat yang paling kecil yakni keluarga sampai pada pemimpin rertinggi di negeri ini.

Sekaranglah saatnya untuk melakukan perubahan yakni dengan cara memilih pemimpin yang mau bekerja untuk rakyat, yang dapat memberikan pengaruh yang baik melalui tindakan atau perbuatan yang patut dicontoh atau diteladani.

Gunakanlah hak pilih kita dengan penuh rasa tanggung jawab, kita tunjukan bahwa kita adalah bangsa yang bertanggung jawab, bangsa yang menjunjung tinggi persatuan demi keutuhan NKRI.

Selamat memilih!  Selamat berdemokrasi!

Semoga Tuhan memberkati !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun