Mohon tunggu...
JBS_surbakti
JBS_surbakti Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis Ecek-Ecek dan Penikmat Hidup

Menulis Adalah Sebuah Esensi Dan Level Tertinggi Dari Sebuah Kompetensi - Untuk Segala Sesuatu Ada Masanya, Untuk Apapun Di Bawah Langit Ada Waktunya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Konferensi Internasional Heritage of Toba: Natural and Cultural Diversity

13 November 2021   10:07 Diperbarui: 13 November 2021   18:09 3334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar Heritage of Toba |Sumber: kemenparekraf.go.id

Hadir pula Asosiasi Usaha Pariwisata (ASITA, PHRI, GIPI, dll), pelaku wisata, budayawan, seniman, LSM, komunitas gerakan akar rumput pemberdayaan masyarakat, akademisi, mahasiswa, dan media massa.

Salah satu faktor kunci dan penegasan siapa yang bertanggungjawab membangun atau mengelola wisata Toba oleh narasumber adalah warga atau masyarakat Batak sendiri yang dilewati wilayahnya oleh Danau ini.

Rasa memiliki yang tinggi, mengenal karakter masyarakat dan budaya sehingga memahami mekanisme memimpin pengembangan Danau Toba. Kalaupun ada yang peran pemerintah sesungguhnya adalah pendampingan semata.

Pagelaran konferensi internasional ini diselenggarakan oleh KEMENPAREKRAF/BAPAREKRAF bekerjasama dengan Kompas Group. Selain para tamu undangan, acara ini juga dihadiri oleh 10 orang Kompasianer pemenang blog competition di Kompasiana yang bertemakan Heritage of Toba.

Blog competition tersebut mengajak Kompasianer membuat konten artikel tentang ide, gagasan serta promosi tentang pengembangan pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, ramah lingkungan, serta mensejahterakan masyarakat yang ada di kawasan Danau Toba.

Untuk menambah partisipasi dari para pelaku usaha di kawasan Toba pada konferensi internasional kali ini, ditampilkan pula beberapa pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) produk kreatif Toba mulai dari kuliner hingga karya tenunan khas Toba dan sekitarnya.

Semakin menarik dengan menampilkan beberapa tarian dari keterwakilan suku di seputaran Danau Toba yaitu suku Batak Toba, Simalungun, Karo dan Dairi.

Di awal acara juga diputar video bertajuk The Heartbeat of Toba yang begitu atraktif serta memberikan esensi dan semakin memasarkan Danau Toba sebagai destinasi wisata Wonderful Indonesia karena keajaiban dan keindahan alamnya.

Seluruh rangkaian konferensi dapat berjalan dengan baik dengan penerapan CHSE MICE yang ketat agar dapat memberikan keamanan dan kenyamanan melakukan kegiatan MICE pada masa pandemi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun