Kemerdekaan dan Aktualisasi Diri
“Tekad saya sudah bulat, Pak. Saya ingin meluangkan banyak waktu menemani anak saya yang masih kecil. Kalau uang bisa dicari tetapi keluarga adalah segalanya. Saya tidak mau menyesal di belakangan hari bila terjadi apa-apa dengan pertumbuhan fisik dan jiwa anak saya.”
Demikian salah satu alasan dari seorang karyawan wanita yang resign dari sebuah perusahaan ternama. Dan kemudian memutuskan berusaha mandiri lewat jualan online. Jenis pekerjaan yang marak dan berkembang layaknya pedagang kaki lima (rumahan), namun kini dijumpai secara virtual lewat kemajuan teknologi.
Setidaknya alasan mengapa pilihan ini dibuat adalah dikarenakan keinginan fleksibilitas dalam bekerja (daring dan luring) sehingga dapat dilakukan bebas di mana saja atau tanpa meninggalkan rumah/keluarga.
Tren peningkatan pekerja informal dan maraknya freelancer ini khususnya pada bidang sektor keuangan, digital marketing dan sub sektor teknologi lainnya seakan memberikan kebenaran sebagaimana data BPS atau riset Microsoft di atas.
Pandangan akan adanya keseimbangan bekerja di antara tuntutan produktivitas tinggi tanpa pula harus mengorbankan kebutuhan non materi lainnya adalah menjadi nilai-nilai baru di era ini.
Kemerdekaan finansial dan aktualisasi diri yang disokong oleh kemajuan teknologi telah membuka peluang besar akan hadirnya talenta-talenta baru yang dibutuhkan bagi perusahaan.
Sehingga balada pekerja informal dan sudut pandang terhadap sektor ini akan bergeser dari kurang diminati menjadi pilihan anda dan saya di masa yang akan datang. Sepertinya cepat atau lambat akan menjadi kenyataan.
Tidak Ada Yang Paling Bertanggung Jawab Atas Hidupmu, Kecuali Dirimu Sendiri
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI