Sebentar terlelap tak lama terjaga seketika gelap kembali menjadi terang,
Tak luput dalam ingatan guratan wajah penuh warna-warni melecut raga,
Memberanikan sembunyi membuka aura menantang benci di antara rindu,
Tatapan liar sampai ke awang-awang saat mata tak mampu terpejam,
Marah membara bak api yang melalap istana menyisakan puing-puing berserakan,
Tak jarang menepi berjumpa telaga bermandikan nirwana 'tuk kembali senyum penuh tawa,
Aku makhluk punya cerita terbahak-bahak di episode lain meraung-raung penuh isak tangis,
 Seolah mati rasa ketika memejamkan mata berlari terburu-buru mendapatkan yang kuasa,
Terhempaskan topan dengan tangan terangkat, lutut bersimpuh memohonkan doa di atas tanah,
Sudahi galaumu ayo terus menelusuri di tepian karena telah menunggu sejuta impian,
Cukup tuliskan setiap kesal dalam dada sebab tak selamanya hari berjumpa nestapa,