Tak kenal maka tak sayang, demikian sajak mereka menyuratkan cerita kita,
Sejuta rasa begitu pula makna terlihat diujung bibir manis menggaris dalam lamunan,
Berhias dedaunan menghijaukan imajinasi mencoba mengerti kala uluran tangan berbalas cinta,
Kisah demi kisah mencipta romansa, memeluk rasa berkilauan di balik kerling mata,
Memadu kasih berjuta impian melukiskan pelangi bertabur warna hingga jatuh dalam asmara,
Rasamu adalah rasaku, harapanku juga milikmu sejuta tekad merindu satu maju ke tengah mimbar,
Semua terbuai asa menyorakkan kebahagiaan bagaikan menyambut raja dan ratu yang serasi beranjak pergi,
Mengayuh kehidupan tak takut sepi berlabuh ke pelabuhan meski rintangan dalam misteri dunia,
Mungkinkah seindah cinta tak bersyarat membuktikan nasehat bahwa titah harusnya abadi?
Sanggupkah menari dalam badai di tengah samudera yang penuh dera?
Kau dan aku tak bisa menerka, karena hidup bukan sekedar jodoh yang berani menjawab dusta,
Tulislah semua setiap cita meraih cinta yang tak pernah padam walau kadang tak utuh melewati senja,
Karena akhirnya semua kisah akan bertemu atau terpisah menyisakan kesejukan tak sedikit pula kehancuran hingga menutup mata,
Teruntuk selamanya pahit getir bercampur bahagia memohon yang kuasa menyatukan hati tanpa kata.
Medan, 20 Mei 2021
-Jesayas Budiman Surbakti-
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI