Mohon tunggu...
JBS_surbakti
JBS_surbakti Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis Ecek-Ecek dan Penikmat Hidup

Menulis Adalah Sebuah Esensi Dan Level Tertinggi Dari Sebuah Kompetensi - Untuk Segala Sesuatu Ada Masanya, Untuk Apapun Di Bawah Langit Ada Waktunya.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

6.450 = Semangkuk Mi Ayam

24 April 2021   12:46 Diperbarui: 27 April 2021   04:40 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laporan belum kelar ; Target masih diawang-awang ; Jengkel dengan manusia "super",

Bayangan kepura-puraan alias “dusta” cantik ; Macam ragam sandiwara lainnya ala kantoran...

Adalah beberapa catatan dengan segudang PR yang masih membayangi saat waktu menunjukkan pukul 17.10 wib di Jum’at kemaren. Apakah dibawa pulang dan kemudian menjadi komedi putar dalam otak? Atau sebaliknya cukup membayangi dan kemudian menggantungnya di pepohonan di pelataran parkir kantor? Mungkin berbeda sesuai dengan apa maunya anda dan saya.

Bangun tidur di sabtu pagi dan cukup mengatakan waktunya untuk “libur”. Libur dari semua rasa dan pikiran menghantui oleh apapun dan siapapun. Bersifat cuek dan menertawakan apapun meski tidak lucu terkadang adalah perlu. Buat apa memaksakan diri apalagi orang lain, untuk menjadi apa yang diinginkan. Sebuah hal yang konyol dan tolol

Sabtu pagi adalah waktu yang tepat melepas penat.

Meski mendung pagi tidak akan menyurutkan langkah dan kembali ke hobi lama yang sudah sangat terlupakan kurang lebih 4 bulan terakhir dengan segala omong kosong dan retorika. Alhasil meski sedikit terlambat seluruh badan semakin penat dan dia sudah ingatkan untuk waktu yang tepat memulai kebiasan lama yang telah terabaikan di beberapa waktu ini.  Jogging Time!

Joging atau berjalan santai adalah hobi sejak kecil bagi saya pribadi. Rutinitas olahraga yang sudah terbiasa dengan kondisi apa adanya. Tidak mahal bahkan nihil biaya, cuman daya tanpa musti kaya. Tidak seperti olah raga lainnya yang lagi ngehits sekarang ini, bersepeda. Repot dan merepotkan. Berpikir untuk membeli sepeda merek ternama, belum beli kostum dari mulai celana, baju, sepatu, helm dan lain sebagainya. Plus membuat rencana bersama dengan komunitas yang membuat olahraga bersepeda memang memerlukan daya dan upaya dengan semangat dan komitmen yang luar biasa. Kembali lagi repot dan merepotkan, bagi saya yang berpikirnya bahwa olahraga cuman mencari keringat dengan modal kaki yang mau melangkah saja. Simpel dan ringkas.

Dokpri JBS
Dokpri JBS
Mencoba kembali menantang diri dengan catatan langkah di smartphone. Yang dulu saat tugas di luar kota mampu melangkah hingga ribuan. Tantangan pecah rekor demi rekor sudah pernah dilakukan, seingat saya langkah 25.000 lebih pernah ditorehkan. Tapi nanti dulu, sadar diri bahwa sudah lebih dari 4 bulan “off” dan mencoba untuk membuat rekor baru melebihi 25.000 lebih langkah sama saja dengan mencari sakit bukan sehat apalagi keringat. Peringatan untuk tidak terlalu kepedeean ini juga berlaku buat jogingnya saya di hari ini. 

Mengutamakan tujuan daripada hanya eksebisi atau seremoni, mawas diri bukan lupa diri.

Dengan mengambil lokasi di kampus yang sudah saya tinggalkan kurang lebih 10 tahun lalu pasca menyelesaikan sekolah pascasarjana waktu itu. Yang jauh sebelumnya pula, saat menempuh perkuliahan strata I tepatnya di tahun 1998-2003, saya adalah penghuni tetap jalanan dan hutan kampus yang saya lalui pagi ini. Sebuah napak tilas dan setidaknya menghiasai begitu banyak perjalanan dan pengalaman dengan penuh perjuangan yang sangat sarat makna. 

Masa perkuliahan yang bagi saya adalah masa terbaik dalam mengarungi perjalanan waktu. Begitu banyak perubahan infrastruktur pada kampus ini. Dari mulai fasilitas pejalan kaki, gedung perkuliahan, perpustakaan, dan nama fakultas berikut jurusannya. Harapan saya tentunya pula adalah dibarengi peningkatan kualitas mahasiswa, dosen, sistem pendidikan yang menjaga kompetisi sehat.

Dokpri JBS
Dokpri JBS
Oops, tidak terasa hampir 1 jam dan hanya kurang 1 menit terlewati dengan torehan jarak 4,59 km. Langkah tercatat adalah 6.450 langkah. Cukup membuat diri kembali semangat bahwa masih mampu dan terlewatinya komitmen diri untuk setiap hari paling tidak 6.000 langkah dari seluruh aktivitas. Menjawab tantangan dari sebuah informasi yang pernah saya baca, bahwa sebagai standar kesehatan yang memadai bila ingin tetap bugar. Setidaknya saya tidak mau dicap atau dikucilkan di dunia yang menyebutkan warga +62 adalah termasuk masyarakat dengan catatan berjalan terburuk. Dengan rata-rata hanya berjalan sebanyak 3.513 langkah setiap hari. Menobatkan masyarakat kita sebagai urutan pertama, Juara I termalas.

“Boleh dong dapat reward?”, demikian hati bertanya pada diri. Sebuah penghargaan bahwa masih punya daya, upaya dan komitmen yang terlaksana. Jogging Time telah berhasil terlewati dengan 6.450 langkah dan tiba untuk “Breakfast Time”. Antara berdamai dan menghargai diri, sehingga angka 6.450 = semangkuk mi ayam. Cukup menjadi modal beraktivitas seharian di waktu liburan akhir petang. Waktu yang sangat tepat untuk menuntaskan komitmen diri jauh dari hanya status sebagai pekerja atau karyawan dari sebuah perusahaan belaka. Perlu keseimbangan bekerja dan menjaga kesehatan jasmani dan mental.

Dokpri JBS
Dokpri JBS
Semangkuk mi ayam dari jerih payah ribuan langkah seakan mengingatkan bahwa antara jauhnya perjalanan dan upaya ternyata terkadang hanyalah menghasilkan semangkuk mi saja. Konon lagi hanya berdiam diri tanpa melangkah namun diri menuntut banyak. Setidaknya modal transferan K-Reward yang telah diterima, cukup mengganjar dengan semangkuk mi ayam didepan mata sebagai kompensasi kaki yang telah melangkah ribuan kali.

Aduh, waktunya makan mari lupakan retorika ini semua dan saatnya menikmati mi lezat didepan mata. Asyik dan mantap.

Happy Weekend

Medan, 24 April 2021

--JBS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun