Dari banyak pendapat diatas maka sebuah hal yang menjadi pekerjaan yang cukup berat apabila seseorang itu adalah seseorang yang secara pribadi adalah terlahir dan memiliki latar belakang yang buruk terhadap kekayaan akan cinta khususnya kasih sayang dari orang tua ataupun lingkungannya.Â
Kondisi kekurangan cadangan akan sebuah cinta pada masa-masa kanak-kanak akan sangat menimbulkan keresahan apabila hendak menyatakan cinta pada seseorang dan yang terburuk apabila ditolak cintanya oleh orang lain.
Kondisi yang membuat cinta menjadi racun dan susah untuk berpaling atau "move on" istilah terkini dari orang yang telah mengkhianati cinta atau kasih sayangnya.Â
Kekurangan cinta pada dirinya membuat rasa bersalah dan luka dalam yang membuat jiwa terpenjara. Suatu pandangan bahwa neraka sudah dekat dan surga menjadi sebuah kepalsuan yang sangat jauh.
Pengalaman-pengalaman akan kurangnya kasih sayang menjadi level terjauh dalam diri, mungkin pada hierarki kebutuhan Maslow sebelumnya adalah pada level tertinggi bahkan mungkin adalah seusatu yang berada di luar yang sulit didefiniskan. Alhasil menjadi pengemis cinta atau sebaliknya pengobral rasa cinta yang kemudian menjadi pengkhianat cinta itu sendiri.Â
Menempatkan cinta pada posisi yang paling bawah dan sebaliknya pula mengagungkan cinta sebagai tuhan yang tak mungkin tercapai. Butuh waktu dan perenungan hidup yang sangat panjang bagi luka-luka batin akibat kemiskinan akan cinta.Â
Terlepas kondisi subyektifitas terhadap faktor fisik yaitu super cantik-jelek atau super gagah-buruk maupun status sosial sebagai seorang yang super kaya-miskin atau super hebat-biasa.Â
Tak jarang pada kenyataannya seorang pria yang gagah beristrikan wanita yang jelek atau sebaliknya pula seorang wanita cantik bersuamikan pria si buruk rupa, atau dongeng pangeran dengan putri miskin maupun seorang putri jelita bersuamikan seorang pria biasa. Misteri cinta yang sedikit terungkapkan.
Fenomena putus cinta bahkan dampaknya membuat depresi bahkan tidak sedikit konyol dengan menghabisi diri atau bunuh diri sesuatu yang pada hari ini juga sering tampil pada banyak media. Mengorbankan cinta tanpa rasio adalah dampak miskinnya rasa cinta dan kasih sayang seperti yang dibahas sebelumnya.Â
Waktu yang tepat untuk tidak mengambil keputusan yang salah sehingga diperbudak oleh cinta itu sendiri. "Bucin" begitu istilah dipakai saat ini. Pada banyak peristiwa ketika antara cadangan cinta yang kurang dan keseimbangan pada level kebutuhan menjadi kabur dan menyesatkan.
Rasa cinta tanpa keseimbangan rasio berikut norma adan etika pada masyarakat dan lingkungan membuat hubungan cinta menjadi sebuah cinta penuh nafsu dan kekanak-kanakan atau cinta monyet.Â