Ibu umat manusia kami menyebutmu,
Ibu yang adalah sebagai penolong bagi dia,
Tiang doa dan juga tulang rusuk yang hilang,
Demikian begitu banyak label pada dirimu,
Tanpamu sejatinya dunia terhenti,
Namun engkau pula yang menjadi petaka,
Mungkin karena kelemahanmu demikian pula itu kekuatanmu,
Yang membuat dunia menjadi terbelah dua,
Sampai hari ini pun karena dirimu,
Mengapa engkau menjadi berarti?
Mengapa engkau jadi penentu?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!