Mohon tunggu...
JBS_surbakti
JBS_surbakti Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis Ecek-Ecek dan Penikmat Hidup

Menulis Adalah Sebuah Esensi Dan Level Tertinggi Dari Sebuah Kompetensi - Untuk Segala Sesuatu Ada Masanya, Untuk Apapun Di Bawah Langit Ada Waktunya.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kerja Sampingan Diantara Pemenuhan Hidup, Protes Kerja Dan Persfektif Perusahaan Terhadap Pekerjanya

3 April 2021   19:26 Diperbarui: 6 April 2021   06:00 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekerja Sebagai Modal?

Modal atau ekuitas menurut PSAK No. 21 adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Secara umum, ekuitas dapat didefinisikan sebagai besaran hak dari pemilik perusahaan pada harta perusahaan.

Bila seorang pekerja atau manusia dianggap sebagai modal maka secara tidak langsung mereka adalah sebagai “pemilik” perusahaan. Maka sebagai pemilik yang baik seharusnya akan optimal dalam mencapai kinerja yang baik. Dari pemilik, oleh pemilik dan untuk pemilik. Sangat kelewatan apabila ternyata sebagai pemilik perusahaan tidak diberikan keistimewaan dalam hak atau kompensasi yang memadai. Berikut pula kompetisi dan kompetensi yang mumpuni untuk menciptakan iklim dan budaya perusahaan yang mempunyai nilai dan sehat.

Sebuah realitas di lapangan yang banyak muncul bila disebut pekerja atau manusia yang bekerja di perusahaan sebagai modal namun tidak diperlakukan sebagai pemilik, tapi sebagai anak tiri yang tidak memiliki hak dan kewajiban yang setara bahkan terabaikan dengan anak kandung. Sungguh terlalu sulit dan menjadi rumit.

Perlu dengan cermat melihat apakah pola pandangan perusahaan yang telah mengadopsi pengelolaan manusia pekerja sebagai modal perusahaan. Riset lebih mendalam apakah pasca pengelompokan manusia atau pekerja sebagai pemilik perusahaan akan kemudian menciptakan “sense of belonging” yang tinggi dan disertai kinerja yang tinggi pula terhadap perusahaan. Sehingga bisa fokus karena terpenuhinya semua hirarki kebutuhan dan upaya setengah hati untuk mencari tambahan penghasilan dari pekerjaan sampingan bisa di perkecil bahkan tidak terjadi. Kita bahas di episode berikutnya.

Medan, Sabtu 3 April 2021

Salam Hangat

--JBS--

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun