Mohon tunggu...
JBS_surbakti
JBS_surbakti Mohon Tunggu... Akuntan - Penulis Ecek-Ecek dan Penikmat Hidup

Menulis Adalah Sebuah Esensi Dan Level Tertinggi Dari Sebuah Kompetensi - Untuk Segala Sesuatu Ada Masanya, Untuk Apapun Di Bawah Langit Ada Waktunya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Taman dan Teman

30 Maret 2021   12:42 Diperbarui: 30 Maret 2021   20:00 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prosperity dari sisi Unemployment Rate yaitu tingkat pengangguran terbaru di kota yang kehilangan pekerjaan akibat resesi ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19,

Programming dari sisi Culture yakni jumlah pertunjukan seni dan budaya berkualitas yang direkomendasikan oleh penduduk setempat dan pengunjung,

Promotion dari sisi Facebook Check-ins yaitu jumlah orang yang melakukan check in di Facebook.

Dari variabel penilaian diatas sesungguhnya adalah keterkaitan antara satu sama lain masih sangat berhubungan. Keterkaitan hubungan yang erat dengan faktor keberadaan Parks & Outdoors atau eksistensi taman kota wajib pula dilengkapi dengan keberadaan pertunjukan seni dan budaya yang khas dengan manusia yang berkualitas pula.

Berkualitas dari sisi pendidikan plus tingkat kesadaran disiplin yang tinggi. Dan berbicara seni dan budaya, maka dengan anugerah multi etnik dan budaya di negeri kita rasa-rasanya sepanjang hari bisa berbeda-beda pertunjukan dengan cita rasa yang berbeda pula, tinggal dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah kota dengan lembaga pendidikan di semua level. 

Namun terkadang hal ini sepertinya bukan menjadi prioritas karena hitung-hitungan ekonomis yang belum di kalkulasi dengan baik. Ruang ekspresi di taman kota oleh beberapa negara maju ternyata justru menjadi pemasukan utama pembangunan kota.

Tanpa adanya kesadaran, menciptakan sebuah taman kota yang menjanjikan pertemanan yang indah baik antara manusia dan kemudian manusia dengan alam hanyalah sebagai upaya pembuangan anggaran yang sia-sia. 

Vandalisme yang justru adalah sebagai musuh utama dari sebuah pembangunan taman kota bukanlah bersifat kuantitatif atau bisa diukur dari uang atau anggaran akan tetapi jauh dari pada itu bersifat kesadaran bahwa tanggung jawab akan keindahan kota berikut tamannya adalah menjadi perwujudan kesadaran dan tanggung jawab bersama. Tentunya pula akan menjadi sebuah ikon siapa sesungguhnya manusia yang ada pada kota itu.

Tidak perlu banyak program ambisius ataupun program mercusuar yang terputus, namun dengan memfokuskan dengan kekuatan khas dan unik keberadaan taman kota akan terwujud menjadi daya magnet tersendiri bahkan prestasi bagi pemerintah setempat. Lihat saja kondisi pandemi Covid 19 dimana keberadaan taman kota di beberapa tempat semakin menjadi penghibur dan pelipur lara karena dampak ekonomi pandemi ini.

Semoga taman kota yang juga gambaran sempurnanya dunia akan hadir tidak saja di belahan dunia luar yang jauh tapi semakin dekat dengan masyarakat di belahan negeri tercinta Indonesia dan terkhusus di kotaku tercinta.

Salam Hangat Dari Anak Medan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun