Mohon tunggu...
Jogja Media Network
Jogja Media Network Mohon Tunggu... Animator - Satria Alif - http://bit.ly/jogjabeda. Book Writers and Freelance Journalist

Abdi Negara dan penulis yang selalu heran terhadap semua kejadian absurd di sekitarnya. Bercita-cita mendirikan pentagon di Indonesia dan mempunyai kedai sederrhana tempat makan bagi sahabat-sahabatnya... I am an Animator too. Specialist in 3D Animation. But good enough in 2D Animation. You can check my gallery of porto folio @ http://bit.ly/jogjabeda

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Melihat Perkebunan Melon Tabulampot Skala Besar di Amar Farm Yogyakarta

17 Oktober 2023   23:16 Diperbarui: 17 Oktober 2023   23:42 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Saya menggunakan bibit melon Kimoji dari Jepang. Kami menjalankan kemitraan dengan supplier bibit kami di sana dan mengembangkan pasar buah melon Kimoji ke Jogja, Jakarta dan Surabaya." jelas Rosul.

Hasil panen melon setelah 90 hari
Hasil panen melon setelah 90 hari

Melon premium Kimoji
Melon premium Kimoji

Melon Kimoji yang dikembangkan di 4 Green House Amar Farm habis terserap pasar setiap panen 90 hari sekali. Setiap greenhouse menghasilkan 2 ton melon. Dengan total produksi sebanyak 8 ton dan harga jual melon di kisaran Rp. 35.000-40.000,-/kilogram.

"Tidak semua melon produksi dari Amar Farm dibeli dengan harga premium. Pembeli kelas hotel dan supermarket mensyarakatkan ciri-ciri yang sempurna yang bisa dilihat secara fisik," terang Rosul sambil membagikan potongan melon Kimoji hasil panennya. Rasanya manis dan teksturnya tebal.. "Dari 8 ton produksi kami, sekitar 10%nya kami lempar ke pasar biasa. Baik online maupun pembeli langsung skala kecil. Kalau lihat di market online, melon Kimoji tembus di harga Rp. 135.000 per kilogram."

Rosul menjelaskan, ia ingin mengembangkan pertanian melon hingga masuk ke skala ekspor. Permintaan dari Jepang untuk buah melon Indonesia sebesar 8 ton per bulan. Sementara Amar Farm hanya mampu memproduksi 8 ton per 3 bulan dan terserap habis ke pasar dalam negeri.

Suasana di dalam green house
Suasana di dalam green house

"Bagi saya, pertanian itu adalah bisnis yang indah dan berkah. Setiap hari kita menanam bibit yang akan hidup dan berbuah yang dinikmati manusia. Pertanian adalah bisnis yang tidak akan ada habisnya. Saya senang bisa membangun Amar Farm sebagai tempat untuk berbisnis, menyebarkan ilmu pertanian dan sarana bagi mahasiswa yang datang untuk magang dan bekerja," kata Rosul sambil  berkeliling melihat lokasi perkebunan green housenya.

Selain budi daya melon. Amar Farm sudah mengembangkan budi daya ternak bebek sejak 2019 yang mampu menghasilkan ribuan telur setiap hari dan terserap habis di pasar Yogyakarta dan Jawa Tengah. Hanya menggunakan lahan seluas 2 hektar, Amar Farm menjadi percontohan usaha pertanian yang menggunakan konsep smart faming, alias sebuah konsep pertanian yang efisien dan optimal dalam mengolah SDM dan fasilitas pengolahannya.

Setyawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun