Mohon tunggu...
Jazzy Eka
Jazzy Eka Mohon Tunggu... Guru - Guru

Let's write the world

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

5 Langkah Awal Menjadi Penulis

8 Januari 2024   08:22 Diperbarui: 8 Januari 2024   08:40 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu, jika kita serius menekuni dunia tulis menulis, maka harus mengalokasikan waktu khusus untuk membuat tulisan. Waktu produktif untuk menulis biasanya di malam hari atau di pagi hari. Beberapa penulis produktif, bahkan meluangkan waktu untuk menulis di waktu dini hari menjelang subuh. Kita bisa menilai sendiri kapan waktu produktif untuk menulis. Bisa diluangkan sekitar satu atau dua jam, bahkan jika hanya lima belas menit juga tak apa. Asal, waktu yang sudah diluangkan itu, benar-benar dipakai untuk menulis, tidak terdistraksi hal lain.

Teknik Membaca Nyaring (Reading Aloud), pasti pernah kita dengar akhir-akhir ini. Membaca Nyaring adalah kegiatan membaca dengan lantang dan jelas bersama anak-anak. Sehingga anak terbiasa dengan kosakata baru dan alur cerita yang bisa merangsang critical thinking mereka.

Dalam menulis pun, ada teknik Menulis Nyaring, yaitu mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran dengan cara mengucapkannya, kemudian menuliskannya. Karena terkadang banyak orang yang berpendapat, bahwa bahan tulisan itu sudah ada di benak mereka, namun sulit untuk menuangkannya ke dalam tulisan. Dengan menulis nyaring, kita hanya perlu melafalkan apa yang ada di pikiran, dan tangan mulai menuliskannya di kertas atau mengetikannya di alat menulis digital seperti HP, laptop atau PC.

  • Mencari partner atau komunitas yang mendukung

"Berperang bersama akan lebih baik daripada berperang sendiri". Hal ini bukan hanya berlaku dalam berperang atau berjuang. Segala sesuatu yang memerlukan effort besar, memang akan lebih cepat meraih keberhasilan jika dilakukan secara terorganisir atau berjamaah. Begitupun ketika kita berusaha untuk menjadi penulis.

Ketika kita berusaha sendiri, terkadang kita kalah oleh ego atau hawa nafsu sendiri, seperti malas, minder, mudah menyerah, takut salah dan lain sebagainya. Dan ketika pemikiran-pemikiran buruk itu menghantui, kita hanya bisa pasrah, kadang tidak berdaya untuk melawannya. Namun, ketika kita berada di dalam komunitas yang se-frekuensi, kita akan tersemangati oleh orang lain. Selain itu kita juga akan banyak mendapatkan ilmu dan masukan dari orang lain. Dan yang tak kalah pentingnya juga, bergabung dengan komunitas akan mendapatkan jejaring ke berbagai pihak yang akan mengembangkan kemampuan kita di bidang menulis tersebut.

Kemampuan menulis memang tidak bisa dipaksakan harus dimiliki oleh setiap orang, hanya saja, ketika kita mengoptimalkan kemampuan ini, nalar kritis dan kemampuan menganalisis akan dilatih. Ketika daya nalar dan logika terus dilatih, maka akan memudahkan kita untuk mengambil keputusan-keputusan hidup dengan lebih bijak dan terarah.

Oleh karena itu, mari menjadi penulis, karena kita bukan raja atau orang berharta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun