Budaya asing pada zaman saat ini mulai mengikis eksistensi budaya lokal. Agar eksistensi budaya lokal tetap menguat, maka diperlukan dengan adanya pemertahanan budaya lokal. Unsur yang paling utama dalam pembentukan karakter dengan menanamkan pola pikiran dan kesadaran dari masyarakat itu sendiri. Karena hal tersebut dapat membentuk sistem kepercayaan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi cara berperilaku, meskipun hal ini juga di pengaruhi oleh faktor lingkungan sekitar sehingga keluarga juga sangat berperan dalam pembentukan karakter khususnya mendidik anak-anak nya dari kecil. Pemantauan dalam pergerakan IPTEK juga harus di perhatikan  karena di era globalisasi memiliki daya pengaruh yang sangat besar dalam berbagai aspek. Memanfaatkan IPTEK untuk menyebar luaskan kearifan lokal atau pun kebudayaaan hingga ke seluruh pelosok dunia sebagai salah satu wujud bentuk pelestarian dan mempertahankan kearifan lokal, khususnya di Internet maupun sosial media.
       Pengaruh globalisasi tidak hanya selalu memberikan dampak positif, jika masyarakat tidak dapat menyikapinya dengan tepat dan benar maka akan timbul dampak negatif terutama lunturnya nilai kearifan lokal di Indonesia. Karena berkembangnya teknologi maupun perkembangan zaman, masyarakat mengalami perubahan baik dari segi sosial maupun dari segi budaya. Sebagai generasi muda, peran ikut kesertaan dalam melestarikan budaya tabe agar tidak hilang dalam kehidupan masyarakat yang menjunjung tinggi sikap menghargai sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, jika budaya tersebut dapat dilakukan dengan baik maka dapat mencegah perpecahan dan akan mempererat rasa persaudaraan sehingga setiap lapisan kehidupan masyarakat menjunjung tinggi sikap saling menghargai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H