Mohon tunggu...
M Rosyid J
M Rosyid J Mohon Tunggu... Freelancer - Peneliti

Researcher di Paramadina Public Policy Institute

Selanjutnya

Tutup

Money

Yang Syariah, yang Gaul Juga…

9 Januari 2011   14:10 Diperbarui: 14 Februari 2020   11:15 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya tidak mengira dalam penampilannya yang nyentrik, ia punya sisi keagamaan yang ia jaga kuat-kuat. Dan ketika saya tanya soal mengapa ia tidak memakai yang konvensional saja, ia menjawab kalau sebenarnya sama saja, cuma karena ia ingin yang alternatif.

“Gua tuh bukan ngga suka sama yang konvensional. Ya mumpung masih muda, ini jadi investasi. Kali aja ini bank nanti gedhe dan gua pas udah jadi orang. ‘Kan lumayan itu. Jadinya win-win solution…” tandasnya kemudian.

Keterlibatan Eko yang gaul dalam perbankan syariah tentu akan mengejutkan kita semua, saya sendiri dan para pembaca yang budiman. Dan saya pribadi mendapat pandangan baru: Islami itu setidaknya bukan hanya mereka yang seperti kita persepsikan: berjenggot, berjilbab, dan semacamnya. Islami itu soal tindakan dan sikap. Islami itu soal substansi kehidupan yakni perilaku. Ini sebuah pelajaran sederhana yang sering kita lupakan. Kita cenderung memaknai sesuatu pada atributnya, bukan substansinya. Mana tahu preman pakaiannya jubah? Dan mana tahu ada ulama yang pakaiannya seperti Eko?

Kembali ke perbankan syariah. Memang sisi-sisi bank syariah yang bisa dibahas: mulai dari angka kemajuan yang pesat, namun tersisipi masalah pelik yang klasik, sampai giat perkembanganya yang telah memikat pemuda gaul untuk menjatuhkan pilihan padanya.

Kelihatannya jelas sudah bahwa napas dari perbankan syariah adalah keterbukaan dan kebutuhan akan bantuan untuk mengembangkan potensinya yang begitu besar. Selubung-selubung masalah memang masih mengganjal, tetapi semoga ini semua menjadi bahan bahasan dan renungan bersama, dan mungkin akan ada diskusi yang lebih serius untuk bagaimana meng-gaul-kan bank syariah agar Eko-Eko yang lain, yang gaul-gaul, juga bisa ikut bergabung dengan perbankan islami ini. Dan bukan hanya Eko, tapi semua orang, yang gaul dan tidak gaul, yang muslim dan non-muslim. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun