Mohon tunggu...
M Rosyid J
M Rosyid J Mohon Tunggu... Freelancer - Peneliti

Researcher di Paramadina Public Policy Institute

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Muslim di Indonesia, Mari Membuka Mata dan Hati...

23 Juni 2014   16:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:36 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_344279" align="aligncenter" width="574" caption="(sumber: JusufKalla.info; Pak JK yang rutin mengecek akustik masjid)"][/caption]

Sampai sekarang, saya masih heran mengapa teman-teman saya yang muslim menjatuhkan pilihan pada mereka yang tak punya atau belum memiliki kebijakan dan tindakan yang membantu umat Islam. Saya memang tak tahu apa yang telah diperbuat Pak Prabowo dan Pak Hatta kepada dunia Islam di Indonesia, tapi lupakanlah itu. Tapi saya telah melihat bagaimana Pak JK memimpin PMI dan DMI (Dewan Masjid Indonesia).

Di PMI, beliau membuat PMI paling sigap menangani semua bencana di Indonesia ini mulai dari gempa di Jogja, Sinabung, Kelud dan Manado. Bantuan datang tak terbendung sebab orang-orang maupun perusahaan sudah punya 'trust' pada Pak JK. PAk JK kemudian juga membawa PMI untuk aktif membantu penanganan 'tragedi kemanusiaan' etnies muslim Rohingya di Myanmar.

Dan ini yang perlu diketahui orang banyak, sekarang, HANYA Palang Merah Indonesia yang boleh masuk di Rohingya untuk membantu perdamaian di sana! Ketentuan ini diambil oleh masyarakat di sana sebab mereka sudah tidak percaya lagi dengan PBB dan organisasi perdamaian macam-macam lainnya. Tapi Pak JK membawa PMI menjadi pihak yang dapat dipercaya untuk membaca kebaikan di sana.

Di DMI, beliau gencar membangun PAUD agar generasi muda muslim mengenal masjid sejak dini. "Jangan pernah suruh pergi anak-anak dari masjid. Biarkan. Ramai tidak apa-apa. Biar ramai, mereka sudah mengenal masjid sebagai tempat ibadah bagi mereka kapanpun dan dimanapun," ucap Pak JK. Beliau juga dirikan banyak bank syariah di dekat masjid, juga menata akustik masjid biar dakwah makin syahdu dan mudah diserap umat.

Beliau juga yang aktif bergerak di organisasi NU. Beliau juga lahir di keluarga muslim yang taat. Bahkan selama bertahun-tahun, Hadji Kalla, ayahanda Pak JK, adalah bendahara NU Sulsel. Ibu Athirah, ibunda Pak JK adalah pengurus Aisyiyah hingga beliau meninggal.

Beberapa waktu lalu kiai-kiai di Sulsel geger. Seorang kiai meninggal dan tiba-tiba keluarganya mendapat dana bantuan yang cukup bahkan lebih. Rupanya, JK selama menjalankan bisnisnya, ia menyisihkan sebagian keuntungan untuk membayarkan asuransi bagi kiai-kiai di sana.

Baiklah kalau memang tak suka dengan Jokowi. Itu cuma karena teman-teman melihat beliau dari TV-TV dan media-media. Tak apa-apa. Tapi mohon carilah informasi tentang beliau dengan sumber yang lebih luas.

Tapi saya ingin katakan, silahkan pilih mana yang memang memikat. Tapi saya tetap tak habis pikir mengapa teman-teman muslim masih tidak memilih Jokowi dan khususnya Pak JK yang jelas punya perjuangan untuk umat Muslim selama ini. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun