Mohon tunggu...
M Rosyid J
M Rosyid J Mohon Tunggu... Freelancer - Peneliti

Researcher di Paramadina Public Policy Institute

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jika Pemilu Presiden Ini adalah Pertarungan Tinju

27 Juni 2014   02:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:43 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1403863298466845089

Namun Prabowo-Hatta lupa kalau pertarungan ini pertarungan terbuka. Banyak mata yang mengawasi. Aparat penegak hokum dan masyarakat mengawasi.

Kampanye hitam Prabowo blunder

Serangan kampanye hitam pada Jokowi-JK pun menuai penilaian dari berbagai macam pihak. Kampanye hitam ini bekerja bila masyarakatnya tak tahu informasi. Bila masyarakatnya bodoh. Kampanye hitam berhasil pada masa lalu seperti masa Nazi berkuasa, sebab akses informasi terbatas.

Tapi sekarang, semua serba terbuka. Kampanye hitam jadi blunder sendiri. Sarung tinju berduri Prabowo Hatta pun jadi bahan cacian penonton. Apa pasal? Semua paham kalau pertarungan haruslah imbang. Dalam kasus Jokowi JK vs Prabowo Hatta, mereka yang tak punya pengalaman pun kelabakan.

Berharap elektabilitas naik dan dapat dukungan penonton, blunder-blunder Prabowo Hatta pun berbuah caci maki. Elektabilitas stagnan pada aroma-aroma kekalahan. Pertarungan menjadi menarik sebab kubu Jokowi Jk tak terpancing. Beberapa pukulan hitam memang sempat melayang, tapi wasit dan penonton tak henti-henti juga memberi peringatan. Pengurangan nilai bahkan.

Yang lucu adalah serangan hitam malah mengenai kawan sendiri. Ketika Prabowo terus bilang APBN bocor dan ekonomi mandeg, ia tak sadar sedang memukuli pasangannya yang kini menjadi pengendali ekonomi negara saat ini. Bukankah itu pukulan telak ke Hatta?

Bagaimanapun juga, kampanye hitam sama sekali tak menguntungkan Prabowo Hatta. Sudahlah, hentikan saja.

Isu kebocoran anggaran 7000 trilliun, Obor Rakyat, survey abal-abal, dan terakhir iklan politik berbau Nazi sama sekali memalukan. Ini semua malah membuka topeng kelemahan dan ketidakbecusan kubu Prabowo Hatta.

Mungkin mereka hanya menganggap kalau yang jadi wasit dan penonton hanyalah manusia. Padahal Tuhan selalu mengawasi dan Dia punya kekuatannya untuk selalu menegakkan keadilan. Tabi-tabir kejahatan, kapanpun akan terbuka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun