Salah satu momen yang paling kurang disukai oleh anak muda Indonesia adalah ketika diminta menulis oleh guru atau dosen. Bagi yang masih SMA, kalau sudah disuruh buat karya tulis atau esai, malasnya minta ampun. Rasanya pikiran buntu. Tangan seakan beku tak mau menulis. Bagi yang kuliah, momen agak mengerikan itu datang ketika mulai harus menulis skripsi. Pikiran serasa hilang. Ide pun jadi barang paling sulit dicari.Â
Beberapa cerita miris bahkan terjadi karena skripsi ini. Beberapa anak muda harus merenggut nyawa sendiri karena data skripsinya hilang.Â
Saya sendiri pasti akan ‘hancur hatiku’ sekali kalau itu terjadi, tapi tentu saya masih sayang umur dan kebetulan belum menikah (hehe). Baiklah, apa sebenarnya menulis esai, karya tulis dan skripsi itu sulit? Tentu sulit! Tapi, bukan berarti tidak bisa diselesaikan kan? Saya dulu menulis skripsi memang merasa kesulitan, tapi karena saya menerapkan sebuah pola tertentu, saya tahu kapan skripsi akan selesai dan optimis bisa diselesaikan.Â
Akhir-akhir ini, saya juga menjadi ‘adviser’ untuk beberapa teman yang menulis skripsi. Saya terapkan pola saya kepada mereka agar lebih mudah mengerjakannya. Dan, Alhamdulillah, beberapa dari mereka sukses mengerjakan skripsinya dengan nilai yang memuaskan.Â
Berikut tips-tips untuk menulis tulisan (esai, karya tulis, skripsi, etc) dari saya:Â
#1 Pilih atau cari ceritamu
Dalam menulis esai atau skripsi, kita harus temukan ceritanya apa. Apa masalahnya. Kalau tidak, Anda akan terus mengambang. Anda bisa saja menulis 1000 lembar tapi tidak jelas ‘jluntrungannya’, hanya berisi kutipan-kutipan teori yang memusingkan. Tapi cerita sudah ditemukan dan ditegaskan, menulis 10 halaman pun sudah begitu menarik.Â
Tingkat kepentingan: PENTING SEKALIÂ
Tingkat kesulitan: MUDAHÂ
#2 Petakan masalah dan dampaknya
Itulah kesalahan cara berpikir Anda yang membuatmu sulit untuk menulis. Ingat, belum tentu dua hal yang terjadi berurutan itu sebab akibat! Bisa jadi hanya berkorelasi, artinya cuma menunjukkan perubahan yang sebanding, atau malah tidak berhubungan sama sekali. Penyebab masyarakat miskin dan harga-harga naik bisa jadi kenaikan BBM, tapi juga bisa jadi hal lain ternyata, misalnya karena memang masyarakatnya boros, atau ada permainan tengkulak. Prestasi siswa bisa jadi dipengaruhi berkurangnya jam tayang GGS, tapi bisa jadi itu tidak ada hubungannya sama sekali.Â
Tingkat kepentingan: PENTINGÂ
Tingkat kesulitan: MUDAHÂ
#3 Kenali tujuan menulis
Tingkat kepentingan: PENTINGÂ
Tingkat kesulitan: MUDAHÂ
#4 Pilih teorinya
Maka dari itu, disediakanlah menu-menu. Dengan memasak dengan menu, maka kemampuan Anda akan terukur. Seberapa enak masakan Anda dan seberapa banyak jenis makanan bisa Anda masak. Dengan teori, kita terbantu untuk menentukan standar. Teori dibuat dengan standar yang rigid sehingga layak menjadi acuan.Â
Dalam penelitian dasar, misal untuk skripsi dan karya tulis, teori digunakan untuk menentukan standar mana yang kita akan pakai, juga dari sisi mana kita mau melihat masalah dalam penelitian kita. Dalam kasus kenaikan harga BBM, kita biasa melihatnya sebagai kasus ekonomi saja. Kita lalu pakai teori ekonomi makro dan mikro. Padahal, setiap kejadian bisa dilihat dari banyak sisi. Misalkan dari sisi psikologi, kita bisa meneliti persepsi masyarakat terhadap kenaikan BBM.Â
Dari sisi kebijakan, kita bisa meneliti efektivitas kebijakan ini. Dari sisi pemasaran, apakah kenaikan BBM sudah benar dikomunikasikan. Tiap teori pasti ada variabel dan indikatornya. Ini memudahkan kita untuk mencari jawaban atas permasalahan dalam cerita kita.Â
Tingkat kepentingan: KURANG PENTINGÂ
Tingkat kesulitan: SEDANGÂ
#5 Pilih metodenya
Tingkat kepentingan: PENTINGÂ
Tingkat kesulitan: AGAK SULITÂ
#6 Teliti dan analisislah
 Ingat, dalam penelitian untuk karya tulis atau skripsi, tujuannya yakni menemukan gap antara dua kejadian yang telah Anda tentukan. Jangan melebar. Dengan membuat karya tulis kita fokus dan spesifik, karya kita akan lebih menarik dan pembaca pun (khususnya dosen atau guru) juga punya ketertarikan (dan semoga memberikan nilai bagus, hehe).Â
Tingkat kepentingan: BIASAÂ
Tingkat kesulitan: AGAK SULITÂ
#7 Tulis esai, karya tulis atau skripsinyaÂ
Ya terakhir menulis sampai usai. Tapi ingat! Jangan sekali-kali ingin setiap penelitian kita hasilnya positif. Contohnya, jika kita meneliti sebab akibat atau pengaruh, kita ingin pengaruhnya itu ada dan positif. Itu kesalahan besar! Dan inilah yang membuat banyak skripsi atau karya tulis siswa atau mahasiswa Indonesia tidak menarik! semua dipaksakan positif dan ada hasilnya.Â
Padahal, kalau kita menulis dan meneliti dengan jujur, saya kira meski akhirnya hasilnya negatif dan teori yang kita gunakan tidak berhasil menjawab permasalahan dari cerita kita, penelitian kita sudah menjadi cerita tersendiri yang menarik untuk tetap menjadi tulisan.Â
Ketika meng-advise teman dalam menulis, saya sering berdebat dengan mereka soal ini. Dari beberapa variabel yang mereka gunakan, ternyata hanya sedikit sekali variabel yang menunjukkan hubungan pengaruh atau korelasi. Mereka selalu ingin hasilnya sempurna! Semua berpengaruh! Akhirnya mereka ingin mengotak-atik atau memanipulasi datanya. Inilah kesalahan terbesarnya! Akhirnya saya memenangkan perdebatan dan memastikan bahwa ia akan sampaikan apa yang ia temukan. Apa adanya! Hasilnya? Ia mendapat A!Â
Ia menyadari bahwa yang dibutuhkan dalam skripsinya bukanlah hasil yang positif, tapi pemahamannya pada apa yang ia kerjakan dan ia tulis.Â
Tingkat kepentingan: BIASAÂ
Tingkat kesulitan: MUDAH
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H