Mohon tunggu...
Joy Elly Tulung
Joy Elly Tulung Mohon Tunggu... Dosen -

www.joyellytulung.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Komposisi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Bank Pembangunan Daerah se Indonesia

31 Juli 2016   12:19 Diperbarui: 31 Juli 2016   12:34 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bray et al sebagaimana dikutip oleh Santrock (1995) menyatakan bahwa pendidikan universitas membantu seseorang dalam kemajuan karirnya, di mana seseorang berpendidikan tinggi akan memiliki jenjang karir lebih tinggi dan lebih cepat. Tingkat pendidikan juga mencerminkan kemampuan kognitif suatu individu dan keterampilannya. Pendidikan tingkat tinggi dikaitkan dengan kapasitas yang tinggi dalam pengolahan informasi dan kemampuan untuk membedakan berbagai macam situasi (Schroder, Driver, & Streufer). 

Bantel and Jackson (1989) menemukan TMTdengan tingkat pendidikan yang tinggi lebih memiliki beragam inovasi. Latar belakang pendidikan yang dimiliki oleh setiap anggota TMT berpengaruh terhadap pengetahuan yang dimiliki. Meskipun bukan menjadi suatu keharusan bagi seseorang yang akan masuk dunia bisnis untuk berpendidikan bisnis, akan lebih baik jika anggota tim memiliki latar belakang pendidikan bisnis dan ekonomi. Dengan memiliki pengetahuan bisnis yang ada, setidaknya anggota tim memiliki kemampuan lebih baik untuk mengelola bisnis dan mengambil keputusan bisnis daripada tidak memiliki pengetahuan bisnis. Pada akhirnya hal ini akan mempengaruhi nilai perusahaan.

Dari hasil penelitian disertasi saya, menunjukan karakteristik dari TMT pada BPD di Indonesia, menunjukan untuk karakteristik usia pada TMT dibagi pada tiga golongan usia yaitu 91 eksekutif adalah Dewan Komisaris dan 112 eksekutif adalah dewan direktur. Untuk usia, 32 eksekutif atau 15.8% adalah yang berusia diantara 40 – 49 tahun, 118 eksekutif atau 58.1% berusia 50-59 dan  53 eksekutif  atau 26.1% berusia diatas 60 tahun.

 Hasil ini menunjukan usia 50-59 tahun adalah umur yang memiliki peluang terbesar bagi seorang bankir ataupun profesional lainnya untuk dapat menjadi bagian dari dewan komisaris dan direksi. Untuk level pendidikan, hanya dua eksekutif (1%) yang adalah tamatan SMA, sementara itu yang lain adalah 71 (35%) sarjana, 108 (53.2%) master dan 22 (10.8%) memiliki ijasah doktoral, dan untuk latar belakang pendidikan terbagi dari dua bagian yaitu yang latar belakang ekonomi dan yang bukan dari ekonomi dengan hasil 161 eksekutif atau 79.3% memiliki latar belakang pendidikan di bidang ekonomi termasuk didalamnya ekonomi pembangunan, 

manajemen dan akuntansi sedangkan 42 eksekutif atau 20.7% berlatar belakang pendidikan bukan ekonomi (teknik, hukum dll). Untuk gender perbedaannya sangat menyolok antara Pria dan Wanita, eksektutif Pria berjumlah 187 (92.1%) sedangkan wanita hanya berjumlah 16 (7.9%). Ini menunjukan pria lebih berpeluang menjadi top eksekutif di BPD se Indonesia dibandingkan wanita. Sementara itu untuk latar belakang seseorang, bankir sangat dominan dengan jumlah 137 eksekutif atau 67.5% diikuti 41 orang pemerintahan, 23 akademisi dan 2 orang dari militer yang sebagian besar duduk dalam dewan komisaris.

karakteristik-tmt-bpd-579d8a5e597b61f30d16ab4a.jpg
karakteristik-tmt-bpd-579d8a5e597b61f30d16ab4a.jpg
*Artikel ini dimuat di Manado Post tanggal 14 Juli 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun