Bukan netizen +62 kalau tidak suka ribut. Dalam minggu ini medsos masih dipenuhi caci maki soal adegan masuk gereja dalam trailer film "the Santri"...
Dalam perspektif hukum Fiqh, ulama berbeda pendapat...intinya banyak yang membolehkan...(sudah ada akademisi yang nulis, lihat tulisan Gus Nadir di sini).
Coba lihat sejarah....ingatkan? Tanda-tanda kenabian Muhammad itu pertama kali disampaikan oleh Buhaira, pendeta Kristen Nestorian kepada paman Nabi, Abu Thalib saat singgah di Syam (Syiria) dengan tujuan Palestina.
Khadijah, istri Nabi juga sebelum menikah, sudah mendengar tanda-tanda kenabian itu melalui pamannya, Waraqah bin Nouval, seorang penginjil yang menguasai kitab Yahudi dan Nasrani, sebab itu ia meminta Maisarah, anak buahnya untuk memastikan ciri-ciri yang ada pada diri Muhammad itu sesuai dengan yang disebutkan dalam al-Kitab atau tidak?
Jadi Islam itu tidak lepas dari jasa para ahlu al-Kitab (Yahudi dan Nasrani). Sebab itu, Muslim diperbolehkan memakan, atau bahkan menikahi perempuan Ahlul kitab. Apalagi kalau dirunut sampai Nabi Ibrahim, ketiga agama samawi itu masih dari satu akar, dari bapak yang sama, Ibarahim. Istilah-istilah (nama) para nabi, juga banyak kesamaan dalam tradisi keagamaan 3 agama tsb., hanya penulisan dan pengucapannya yang sedikit berbeda.
So, jangan alergi dengan Kristen, apalagi dengan gereja. Pergilah ke Timur Tengah, kunjungi Turisina (Saint Catherine), atau Yerussalem...lihatlah bagaiamana para ulama Mesir berinteraksi dengan tokoh-tokoh agama Yahudi dan Kristen ..
Soal salib, gambar/ patung Yesus di gereja? Dulu Sayyidina Umar pernah shalat di gereja ketika menaklukkan Yerussalem. Ketika saya berkunjung ke Istanbul belum lama ini, di Aya Sofia (Hagia Sophia), gereja yang kemudian dijadikan masjid itu, masih ada gambar Yesusnya di (atas) dekat kubah...bahkan ada lukisan semacam trinitas di lantai atas yang dilukis sejak zaman Bizantium...
Saya pribadi lebih suka cara para sahabat, seperti Amru bin al-Ash ketika menguasai Mesir, patung-patung yang ada tidak dihancurkan...di istana Nabi Sulaiman, konon juga banyak hiasan patungnya...lagi-lagi patung bukan soal akidah, tapi soal seni..(patung pernah dilarang di masa-masa awal Islam, ketika akidah secara umum belum begitu settle...)
Saat ke Macau, saya lihat benteng peninggalan penguasa kolonial Portugis...saya telusuri setiap lorong ..sampai paling atas...ternyata saya sedang berada di gereja...saya tahu, karena di situ ada patung bunda Maria dan Yesus...
Keimanan saya tidak secara otomatis rontok gegara lihat patung itu, sebagaimana kawan-kawan saya yang Kristen, tidak lantas pindah agama setelah makan opor ayam saat lebaran, atau gara-gara ngucapin selamat Idul Fitri. [s]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H