Mohon tunggu...
jaziatul mukaromah
jaziatul mukaromah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hilangnya Budaya Lokal di Era Digital

22 Agustus 2024   00:55 Diperbarui: 22 Agustus 2024   01:41 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mempererat Budaya: Peran Kearifan Lokal dalam Sektor Pendidikan Digital di Indonesia 

Peran generasi muda dalam menjaga kearifan lokal di dunia digital sangatlah penting. Di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi, generasi muda dihadapkan pada tantangan dalam melestarikan budaya dan pengetahuan lokal yang merupakan jati diri bangsa. 

Globalisasi berdampak besar terhadap cara berpikir dan hidup masyarakat, khususnya generasi muda. Seringkali terdapat ketertarikan yang lebih besar terhadap budaya asing yang dianggap lebih baru dan efisien, sehingga mengabaikan warisan lokal. Hal ini terlihat dari banyaknya anak muda yang lebih memilih menghabiskan waktunya di pusat perbelanjaan dibandingkan mengikuti kegiatan seni dan budaya setempat. 

Generasi muda harus memahami pentingnya mendidik masyarakat berdasarkan gagasan lokal. Pengetahuan ini memungkinkan mereka untuk memahami dan menghargai nilai-nilai mereka sendiri. Pengetahuan melestarikan warisan budaya harus ditanamkan sejak kecil, agar generasi muda merasa berdaya dan mencintai budayanya. 

Generasi muda sebagai "agen perubahan" bertanggung jawab mempengaruhi masyarakat untuk tetap menjaga kesadaran terhadap budaya lokal. Mereka bisa membuat poster dan kampanye tentang pentingnya melestarikan budaya lokal agar tidak hilang dan dikenal hingga ke negara lain. 

Generasi muda juga harus memanfaatkan teknologi untuk mengintegrasikan dan menjaga budaya lokal. Misalnya saja menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi tentang seni dan budaya Indonesia, serta membuat konten yang menarik bagi generasinya. Kebutuhan akan pendidikan tanpa menghilangkan identitas budaya dapat dipenuhi melalui beberapa cara yang menekankan pada keragaman budaya dan melestarikan tradisi lokal. 

Menghadiri dan berpartisipasi dalam kegiatan budaya seperti festival seni, pameran budaya, dan pelatihan seni membantu generasi muda untuk memahami dan mencintai budayanya. Kegiatan ini tidak hanya mempertebal rasa kebersamaan, namun juga menambah rasa bangga terhadap warisan budaya. 

Menggunakan cerita adat, lagu daerah dan ritual daerah dalam kegiatan pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai budaya lokal pada siswa. Ini membantu siswa memahami budaya mereka sendiri dan menghargai budaya lain, dan melalui pendidikan yang mengintegrasikan humaniora, membantu siswa memahami dan menghargai pulau mereka sendiri. 

Dalam menghadapi tantangan masa kini, generasi muda mempunyai peran penting dalam menjaga kesadaran lokal. Mereka harus mampu melindungi budaya dan tradisi lokal melalui pendidikan, kreativitas dan partisipasi dalam kegiatan budaya. 

Karenanya, generasi muda tidak hanya sukses, tetapi juga menjadi pionir dalam melestarikan identitas budaya negara-negara di dunia. Atau bisa juga dengan menggabungkan pengetahuan lokal dengan teknologi modern, sebuah cara strategis untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan yang dikaitkan dengan konteks budaya di masyarakat. Pengetahuan lokal, termasuk pengetahuan dan budaya tradisional, merupakan dasar untuk memperkenalkan teknologi baru ke dalam konteks dunia yang berbeda. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun