Mohon tunggu...
Jayu Titen
Jayu Titen Mohon Tunggu... Lainnya - Ambtenaar, Blogger,

https://masjayu.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Misteri Tingkat Kegagalan Roket yang Tetap Konsisten

12 Agustus 2023   22:45 Diperbarui: 12 Agustus 2023   22:52 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: spacex.com

Salah satu kegagalan mencolok terbaru pada tahun 2023 adalah upaya Virgin Orbit meluncurkan misi satelit pertamanya dari Inggris. Perusahaan tersebut berhenti beroperasi setelah peluncuran yang gagal, di mana roket tidak berhasil mencapai orbit yang dibutuhkan untuk melepaskan satelit-satelitnya. Hal ini menunjukkan betapa sulitnya menjalankan operasi peluncuran roket ke antariksa dan bagaimana kegagalan dapat berdampak signifikan terhadap perusahaan.

Pada tahun 1950an dimana perlombaan penjelajahan antariksa dimulai, tingkat kegagalan sangat tinggi, dengan jumlah lebih dari 70%. Namun, baru pada awal 1960-an angka ini mulai turun dan sejak itu stabil di sekitar angka yang sama, sekitar 7%.

Menurut David Todd dari Seradata, seorang analis industri antariksa yang telah melacak peluncuran roket orbital sejak Sputnik pada tahun 1957, rasio kegagalan peluncuran untuk misi berawak cenderung lebih rendah, sekitar 2%, dan hanya sekitar 1% yang mengalami kegagalan total untuk mencapai orbit. 

Hal ini terjadi karena perhatian ekstra yang diberikan pada penerbangan antariksa berawak untuk meminimalkan risiko. Kegagalan fatal pernah terjadi pada tahun 2003 dimana pesawat ulang-alik antariksa STS-107 Columbia gagal saat kembali masuk atmosfer karena kerusakan pada sistem perlindungan termal terjadi saat peluncuran.

Di awal peluncuran pesawat penjelajah ruang angkasa, masalah dan kegagalan umum terjadi, tetapi seiring waktu, kendaraan peluncuran cenderung mencapai tingkat keberhasilan yang lebih tinggi. 

Ledakan aktivitas peluncuran antariksa baru memberikan tantangan menarik bagi asuransi antariksa yang relatif baru. Meskipun perancang memiliki pengalaman dan model komputer canggih, setiap sistem peluncuran baru masih memiliki ketidakpastian, dan perilaku sebenarnya baru terungkap setelah peluncuran pertama.

Lantas bagaimana dengan Candrayana-3 milik India dan Luna-25 milik Rusia? kita tunggu kabar keberhasilan atau kegagalanya dua pekan ini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun