Mohon tunggu...
jayson
jayson Mohon Tunggu... Foto/Videografer - pengusaha

hobi saya bermain game

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dampak Konsumsi Antibiotik Tanpa Resep Dokter

25 Januari 2025   23:26 Diperbarui: 25 Januari 2025   23:24 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/RJSLEpfT29B4Y7FN9

Dampak Konsumsi Antibiotik Tanpa Resep Dokter

Pernahkah kamu sakit dan langsung membeli antibiotik di apotek tanpa resep dokter? Atau mungkin menggunakan sisa antibiotik keluarga yang masih tersimpan di rumah? Kebiasaan ini ternyata sangat umum di masyarakat kita. Banyak orang menganggap antibiotik sebagai "obat ajaib" yang bisa menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari flu biasa sampai sakit perut.

Antibiotik merupakan obat yang dirancang khusus untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri. Namun, penggunaan antibiotik tanpa resep dokter telah menjadi kebiasaan yang mengkhawatirkan di masyarakat. Terdapat beberapa bentuk penyalahgunaan antibiotik yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat seringkali mengonsumsi antibiotik untuk mengatasi infeksi virus seperti flu dan batuk, padahal antibiotik tidak efektif melawan virus. Selain itu, banyak yang menghentikan penggunaan antibiotik sebelum waktunya ketika gejala sudah membaik, yang dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten. Praktik lain yang juga berbahaya adalah menggunakan antibiotik sisa dari pengobatan sebelumnya serta berbagi antibiotik dengan anggota keluarga atau teman, yang dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan.

Bahaya Resistensi Antibiotik

Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi antibiotik. Ini terjadi ketika bakteri bermutasi dan menjadi kebal terhadap antibiotik yang sebelumnya efektif. Dampak dari resistensi antibiotik sangat serius dan beragam bagi kesehatan masyarakat. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri resisten menjadi jauh lebih sulit diobati, mengakibatkan perawatan medis yang lebih lama dan membutuhkan biaya yang lebih mahal. Selain itu, pasien juga menghadapi risiko komplikasi yang lebih tinggi karena infeksi yang sulit ditangani. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, resistensi antibiotik telah menyebabkan peningkatan angka kematian akibat infeksi bakteri yang seharusnya masih bisa diobati dengan antibiotik.

Mengonsumsi antibiotik tanpa pengawasan medis dapat membahayakan kesehatan individu dalam berbagai aspek. Penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan efek samping yang tidak terpantau oleh tenaga medis profesional, serta memungkinkan terjadinya reaksi alergi yang tidak terduga yang bisa membahayakan jiwa. Selain itu, antibiotik dapat mengganggu keseimbangan sistem pencernaan dengan membunuh bakteri baik yang ada di usus, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko infeksi jamur. Yang lebih mengkhawatirkan, penggunaan antibiotik yang tidak bertanggung jawab dapat menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang, termasuk resistensi antibiotik yang dapat membuat pengobatan infeksi di masa depan menjadi lebih sulit.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Resistensi antibiotik tidak hanya berdampak pada kesehatan individu tetapi juga memiliki konsekuensi sosial dan ekonomi yang luas

Peningkatan biaya perawatan kesehatan, Produktivitas kerja yang menurun, Beban ekonomi pada sistem kesehatan nasiona, Ancaman terhadap kemajuan medis modern

Fenomena penggunaan antibiotik tanpa resep dokter mencerminkan beberapa masalah mendasar dalam sistem kesehatan dan masyarakat:

1. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang fungsi dan bahaya antibiotik

2. Akses ke layanan kesehatan yang terbatas

3. Pengawasan penjualan antibiotik yang lemah

4. Budaya pengobatan mandiri yang tidak tepat

Kurangnya pengetahuan tentang penggunaan antibiotik yang tepat juga berkontribusi pada masalah ini (Yarza et al., 2015; Ihsan et al., 2016). Penggunaan antibiotik tanpa resep dapat menyebabkan resistensi antibiotik, yang berdampak negatif pada kesehatan masyarakat dan ekonomi (Fernandez, 2013; Putra, 2023).

Penggunaan antibiotik tanpa resep dokter merupakan masalah serius yang membutuhkan perhatian dari berbagai pihak. Diperlukan upaya bersama dari pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat untuk vs mengatasi masalah ini. Edukasi yang berkelanjutan, pengawasan yang ketat terhadap penjualan antibiotik, dan peningkatan akses ke layanan kesehatan merupakan langkah-langkah penting yang perlu diambil. 

sumber 

Kementerian Kesehatan RI. (2023). Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta: Kemenkes RI.

https://farmalkes.kemkes.go.id/unduh/buku-pedoman-penggunaan-antibiotik/

Restu Nur Hasanah Haris. (2023). Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Penggunaan Antibiotik. 

https://www.researchgate.net/publication/372690509_Gambaran_Tingkat_Pengetahuan_dan_Perilaku_Masyarakat_Terhadap_Penggunaan_Antibiotik_Di_Provinsi_Sulawesi_Tenggara

Rina Hidayati Pratiwi, Endang Sulistyaniningsih. (2024). Penggunaan antibiotik. 

https://ukitoraja.id/index.php/jnb/article/view/309

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun