DeGATRA, Pandemik & Single 'Fuck'n Bullshit'
DeGATRA, mungkin satu-satunya Band Musik Indie dengan genre Rock & Blues yang terlahir selama masa Covid-19 di Indonesia. DeGATRA terbentuk secara online (Medan-Batam) pada 01 November 2020 oleh tiga musisi asal kota Medan yaitu Tanaka Manalu (Bass), Martin (Gitar) & Wen (Vocal). Masa pandemik lalu membuat pekerjaan para pekerja seni terhenti total. Namun, personel DeGATRA memanfaatkan peluang masa online tersebut untuk berkarya dan publikasi global lewat Music Digital Platform dengan Single perdana "Fuck'n Bullshit" dan berhasil mencuri perhatian pendengar dari para penikmat musik Rock di Kota Medan dan sekitarnya.
"Desember 2020 kita melakukan workshop langsung rekaman dengan bermodalkan patungan alias CK (cari kawan) di Medan, kemudian rilis secara Digital 26 Februari 2021 disusul video klip pada 10 April 2021. Lalu kami berlanjut untuk menyiapkan materi album yang akan kami produksi tengah tahun 2021 lalu rilis akhir tahun 2021, tapi kenyataan karena satu dan lain hal serta keadaan yang masih belum stabil yang membuat tertunda dalam produksi ditahun 2021. Desember 2021 kami berhasil menyelesaikan 5 materi lagu yang pada akhirnya kami sepakat untuk merekamnya di awal tahun 2022 sebagai album mini atau EP. " terang DeGATRA.
Album mini "Pesulap Fvckta" Inspirasi Isu Keresahan Sosial
DeGATRA membatalkan kerjasama kontrak dengan salah satu Label Musik "Ngaco" (seru DeGATRA) yang menjanjikan mereka untuk membiayai rekaman album, pembuatan musik video klip, promo album dll, dan berhasil mendapatkan kembali materi rekaman lagu mereka yang belum mixing-mastering. Personel DeGATRA akhirnya 'ngamen' reguler di cafe dan pub ternama di Kota Batam demi 'bertahan hidup' dan 'menghidupi' musik mereka untuk penyelesaian album yang membutuhkan biaya tak sedikit.
Selama 6 bulan menguras keringat hasil ngamen, proses mixing-mastering kelar November 2022 dilanjutkan proses ke Agregator dan proses rilis digital. Alhasil DeGATRA berhasil merilis global Album perdana Extended Playing (EP) pada 23 Januari 2023 dengan 5 Repertoar (Lagu):
1. Pesulap Fvckta
2. Polusi Kawan
3. Ica
4. Next G
5. In Memoriam
"Kelima repertoar tersebut bertema tentang keresahan sosisal pada umumnya, “polusi kawan” merepresentasikan hubungan perkawanan yang toxic, “Next G” menggambarkan harapan seorang ayah terhadap anak perempuannya, “In memoriam” mewakili perpisahan selamanya dengan kekasih, “Ica” menceritakan Hasrat lelaki terhadap Wanita, dan “Pesulap Fvckta” yang juga menjadi judul album merepresentasikan muak dengan kebohongan, janji-janji dan tipu muslihat. " tulis DeGATRA dalam Press Release Albumnya
Mendengar baik musik Rock & Blues dari DeGATRA yang 'powerful' lewat lirik-lirik lagu album Pesulap Fvckta yang 'meaningful' menyiratkan makna eksplisit isu keresahan sosial dari pengalaman empiris personel secara emosional. Bagi para music listener dimana pun berada, dapat menikmati musik DeGATRA lewat Music Digital Platforms. (Jayanti M. Sagala)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H