Rupanya sabar bukanlah jawaban yang tepat. Sebagai pemimpin saya gagal dalam mencapai mufakat dengan mengeluarkan jurus "sabar". Rupanya bicara saja tidak dapat memberikan solusi sampai ke akar pokok permasalahan, justru malah memperkeruh suasana dan istri saya berubah menjadi pembawa acara  yang membacakan rekam jejak secara lengkap disertai "prestasi" saya sebagai bintang tamunya.
Suasana internal rumah tangga saya semakin mencekam karena cacing di perut istri makin berontak hebat, berdemo meminta keadilan dan hajatnya dipenuhi oleh kepala ular tangga, eh, rumah tangga, maksud saya. Stres mulai menjadi dan saya mulai bertanya-tanya, kenapa bisa begini?
Ah, untung saja saya membawa telpon genggam! Dengan gerakan secepat kilat saya membuka layar kunci telpon, dan mencoba menelpon presiden tapi sayang sekali saya tidak punya nomornya. Lalu saya mencoba menelpon rumah, meminta tolong adik saya untuk membawa dompet dan segera menyusul saya di supermarket. "Oke, meluncur bang!".Â
20 menit yang saya lalui untuk menunggu kedatangan adik saya serasa sewindu, lantaran istri saya tak henti marah-marah karena berada dibawah pengaruh lapar, Â dan jabang bayi yang meronta-ronta karena terganggu mendengar tabuhan lambung ibunya. Sepeda adik saya mulai muncul perlahan dari garis cakrawala, membawa angin segar bagi istri yang sudah berguling-guling kelaparan di pelataran parkir menunggu bala bantuan tiba.
Setelah keadaan tenang, aman, dan terkendali, barulah saya dapat berkontemplasi, andai saja saya memiliki kemudahan untuk mengakses dana yang saya simpan di bank untuk bertransaksi secara mudah, tentu hal seperti ini dapat dihindari dan dialami. Setelah kejadian itu, saya memutuskan untuk mencari informasi seputar m-banking, dan akhirnya memasang aplikasi tersebut di perangkat seluler saya. Kenapa? Jawabannya ada disini.
Ya, ternyata kejadian diatas memang salah saya sendiri, karena tidak bisa beradaptasi dengan hidup yang mestinya bisa dibikin simpel. Andai saja saat itu saya menggunakan fitur cardless di BCA mobile, pengalaman seperti ini pastinya bisa dihindari. Sekarang saya tidak perlu takut lagi jika lupa ketinggalan dompet dan tidak membawa uang yang cukup karena semua sudah dibikin simpel.
Setelah memasang BCA Mobile, berbagai kemudahan justru datang kepada saya. Tidak perlu repot-repot pulang ke rumah jika ATM tertinggal, apalagi kalau anda sering menitipkan kartu ATM anda ditangan istri anda. Seperti pengalaman saya sewaktu sedang men-servis kendaraan di salah satu dealer resmi kendaraan tersebut.Â
Niatnya saya ingin membayar dengan rasa terima kasih, tapi pihak dealer bersikeras agar saya membayar biaya jasa servis dan penggantian sparepart dengan uang tunai. Karena saya sudah menggunakan BCA mobile, jadi saya tak perlu repot untuk mengambil kartu ATM ditangan istri saya yang sedang memasak di rumah. Saya cukup datang ke ATM dan mengaktifkan kode dari smartphone untuk transaksi, tanpa ribet, gak pake pusing dan semua beres!  Â
Kini, saya tidak perlu khawatir lagi jika tidak membawa kartu ATM dan dompet, karena dalam smartphone saya sudah terpasang aplikasi BCA Mobile. Semua menjadi mudah tanpa masalah, gak perlu repot lagi untuk bertransaksi karena tanpa kartu-pun tidak jadi halangan untuk pergi ke ATM. Karena BCA Mobile dengan fitur cardless-nya diciptakan untuk memudahkan kita dan pastinya juga orang terdekat kita, si generasi simpel.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H