Sexio sesario atau lebih awamnya dikenal sebagai operasi sesar, secara definisi dikenal sebagai cara mengeluarkan janin melalui hasil sayatan pada dinding perut dan dinding rahim. Cara ini dibilang sangat praktis dan efisien bila dipandang dari segi waktu, dan tidak perlu diperdebatkan lagi sangat populer di jaman canggih seperti saat ini.
Seyogianya, cara seperti ini sangat penting dilakukan di saat-saat genting yang berpotensi membahayakan nyawa ibu, anak atau nyawa keduanya. Sebagai contoh misalnya posisi bayi yang tidak tepat saat persalinan, sang ibu memiliki masalah dengan jantung atau berpotensi menularkan penyakit melalui infeksi di saluran rahim, dsb.
Situasi medis tersebut diatas, saat ini bukan lagi menjadi alasan utama dilakukannya caesar. Sebagian besar ibu-ibu saat ini lebih memilih operasi caesar meskipun usaha mengeluarkan janin melalui persalinan normal sangat besar peluangnya. Keuntungan besar ingin diraih melalui caesar (meskipun biayanya besar), dan itupun tergantung dari profesi si ibu atau si calon bapak (operasi caesar sangat jarang dilakukan untuk kalangan bawah, biasanya dari kalangan artis dan wanita karir, so jangan kaget apabila kawin cerai sangat populer di kalangan ini), diantaranya :
1. Organ intim ibu (vagina) tetap terawat;
2. Tanggal Lahir sang bayi bisa ditentukan; dan
3. Tidak sakit dan prosesnya cepat.
Beberapa keuntungan diatas sudah pasti dapat dinikmati oleh si berpenghasilan tinggi. Sang dokter pun tidak perlu menguras pikiran dan tenaga untuk menentukan cara apa yang akan dilakukan untuk menghadirkan buah hati ke dunia, karena biasanya para pemilih caesar sudah menentukan apa yang harus dilakukan dokter.
Saat ini, dokter sebagai harapan pasangan bahagia (selain bidan dan dukun beranak) untuk membantu dalam proses persalinan, hampir sebagian besar menentukan bahwa operasi caesar ialah cara yang tepat bagi si ibu untuk bersalin. Entah pertimbangannya dengan dasar medis atau tidak, namun sudah pastinya operasi tersebut akan memberikan keuntungan tersendiri bagi sang dokter (karena biayanya yang besar). Apakah situasi medis yang gawat yang apabila sudah terjadi, dapat direduksi terlebih dahulu agar dapat dilakukan persalinan normal?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H