Hari ini aku telah sampai di waktunya.
Waktu dimana aku merasakan sebuah kehilangan dan kerinduan menjadi satu.Â
Kehilangan segala canda tawa yang setiap hari hadir karenanya dan rindu dengan segala tingkah yang menimbulkan sebuah tawa tersebut.
Aku tidak pernah menyangka waktu ini akan datang begitu cepat.
Dalam rasa, baru saja kemarin kita masih merasakan hangat nya kebersamaan dan saling tukar sapa.
sekarang, hanya kesunyian yang hilir mudik menemani dari fajar hingga petang hariku.Â
Tidak ada lagi suara tawamu,
tiada lagi gaduh konyolmu, tidak ada lagi segala macam rasa yang dulu pernah membuatku merasa sangat nyaman.
Hai... apa kabar tawamu? Masih semanis dulu kah?
Hai... apa kabar candamu? Masih sehangat dulu kah?
Aku masih ingat kamu lah yang bisa menghadirkan sebuah lengkung senyum dibibirku hanya karena sesuatu yang sangat sederhana,Â