Mohon tunggu...
Jayan Nusantara
Jayan Nusantara Mohon Tunggu... -

Berkelana ke negeri tetangga menuntut ilmu, sambil memotret berbagai sisi kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Menyoal (Lagi) Cawapres Prabowo Subianto

17 Mei 2014   05:51 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:27 1809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="601" caption="Prabowo/Kompasiana (KOMPAS/Hendra A Setyawan)"][/caption] Pasangan Prabowo - Hatta Rajasa yang beberapa hari lalu sepertinya telah menjadi pasangan pertama capres - cawapres definitif, namun perkembangan tak sampai beberapa hari menunjukkan bahwa PKS dan PPP sepertinya masih kurang setuju dengan terbentuknya pasangan ini. PKS masih ingin mengajukan kadernya, baik Ahmad Heryawan maupun Anis Matta sebagai Cawapres dari Prabowo. Sementara itu, PPP walaupun tidak secara langsung mengajukan Suryadharma Ali sebagai Cawapres, namun setelah Prabowo condong menggandeng Hatta Rajasa sebagai Cawapres, PPP mencoba menarik dukungan yang merupakan hasil kongres. Di luar tarik menarik kepentingan antara Partai Gerindra dengan PAN, Partai Gerindra dengan PKS, Partai Gerindra dengan PPP, PAN dengan PKS, dan PAN dengan PPP, sebenarnya dari sisi karakter, diantara pasangan Prabowo - Hatta Rajasa, Prabowo - Anis Matta / Ahmad Heryawan dan Prabowo - Suryadharma Ali, siapa yang paling unggul untuk menyelesaikan masalah Bangsa Indonesia ke depan?

[caption id="attachment_336536" align="aligncenter" width="494" caption="Ilustrasi Analisis Cawapres Prabowo"]

14002550251775507848
14002550251775507848
[/caption] Prabowo - Hatta Rajasa Prabowo memiliki karakter yang tegas, jujur, cerdas, dan pluraris. Karakter seperti ini memang cocok untuk menjadi seorang pemimpin, baik dalam konteks menangani berbagai masalah yang ada di Indonesia dan luar Indonesia maupun membawa Indonesia  jauh lebih maju ke depan. Karakter seperti ini sangat cocok untuk memimpin Indonesia yang masyarakatnya sangat plural, baik dari sisi agama maupun suku budaya. Dalam konteks seperti ini, Prabowo bekerja di wilayah makro, baik untuk urusan hukum, politik, ekonomi, serta pertahanan dan keamanan. Hatta Rajasa memiliki karakter sebagai pekerja keras, menguasai hal - hal yang bersifat mikro dan detil, seorang manajer yang handal, memiliki kemampuan lobi ke berbagai pihak, dan menguasai peta kebijakan era pemerintahan sebelumnya. Dengan karakter yang dimiliki oleh Hatta Rajasa ini, maka ia memposisikan diri sebagai mediator yang menghubungkan antara pemikiran dan kebijakan makro yang digariskan oleh presiden dengan berbagai menteri dan kepala daerah. Peran manajer yang handal di sini sangat penting sebagai bagian tak terpisahkan dari reformasi birokrasi dan mengejawantahkan pemikiran, visi, dan ide dari presiden dan wakil presiden ke para bawahannya, mulai dari menteri sampai pemimpin pemerintahan paling bawah, yakni lurah atau kepala desa. Prabowo - Anis Matta Anis Matta yang merupakan Presiden dari PKS secara umum memiliki karakter yang santun, lembut, dan fanatik. Karakter yang demikian ini setidaknya dapat kita lihat saat Anis Matta memulai karir sebagai politisi sampai sekarang di puncak karirnya sebagai ketua umum partai politik yang punya basis masa yang fanatik dan militan. Saat duduk sebagai anggota DPR, 3 karakter Anis ini begitu terlihat dan seringkali menjadikan dia sebagai politisi hebat yang bisa melobi berbagai kepentingan di DPR. Selain itu, dengan karakter santun dan lembut, Anis juga berhasil membawa PKS untuk bertahan di DPR melewati batas parliamentary threshold, walaupun PKS sempat mendapatkan bencana akibat kasus korupsi. Dengan karakter ini, Anis Matta jika dipasangkan dengan Prabowo, maka pasangan ini akan menjadi kombinasi yang saling melengkapi, terutama ketegasan yang dimiliki oleh Prabowo dan kelembutan dan kasantunan yang dimiliki oleh Anis Matta. Dengan karakter seperti ini, bagaimana relasinya dengan penyelesain masalah di Indonesia dan membawa Indonesia jauh lebih maju ke depan? Uraian ilmiahnya tentunya akan panjang, namun kita meringkasnya di sini, pasangan ini akan solid dalam pengambilan kebijakan, namun untuk eksekusinya dikhawatirkan akan kurang. Hal ini terutama karena Prabowo memerlukan seseorang yang bisa menterjemahkan ide, gagasan, pemikiran, dan visinya ke para menteri dan kepala daerah. Prabowo - Ahmad Heryawan (Aher) Ahmad Heryawan secara umum memiliki karakter yang tidak terlalu beda jauh dengan Anis Matta, yakni memiliki kelembutan, kesantunan, dan fanatik. Satu hal yang membedakan Ahmad Heryawan dengan Anis Matta ialah secara langsung Ahmad Heryawan sudah pernah memimpin pemerintahan yang notabene merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Terkait hal ini, Ahmad Heryawan memiliki prestasi satu tingkat di atas Anis Matta. Bagaimana karakter yang demikian ini jika disandingkan dengan Prabowo untuk mengatasi berbagai masalah di Indonesia? Prabowo dengan karakternya akan bekerja pada level makro, sedangkan Ahmad Heryawan yang selama ini sebagai orang dengan karakter makro akan mengalami kesulitan jika diposisikan untuk menurunkan ide, gagasan, dan visi Prabowo ke level mikro atau yang lebih detil. Dengan kombinasi karakter yang seperti ini, maka secara objektif masalah di Indonesia yang menggunung segitu tinggi akan sulit untuk diurai dan diselesaikan oleh pasangan ini. Dengan prognosis seperti ini, maka jika Prabowo akan maju lagi sebagai Capres untuk 2019 tidak akan ada kredensial yang bisa dibawa dan ditawarkan oleh Prabowo di masa pemerintah jilid 2 nya nanti. Prabowo - Suryadharma Ali (SDA) Suryadharma Ali memiliki karakter yang santun, tanpa basa - basi, tangkas, dan berani mengambil risiko. Karakter yang demikian ini dapat kita saksikan saat akhir - akhir ini pada saat Suryadharma Ali dalam tekanan konflik internal PPP. Karakter berani mengambil resiko misalnya, ia tunjukkan saat ia tanpa persetujuan petinggi PPP lainnya menghadiri kampanye Partai Gerinda di Gelora Bung Karno. Dengan menggelora, ia menyerukan untuk memilih Partai Gerindra jika rakyat menghendaki Prabowo untuk bisa memimpin bangsa ini lima tahun ke depan. Dengan empat karakter yang dimiliki oleh Suryadharma Ali tersebut, bagaimana kombinasi antara karakter Prabowo dengan karakter Suryadharma Ali bisa memimpin bangsa ini lima tahun depan? Suryadharma Ali sebagai bagian eksekutif sampai sekarang belum bisa menunjukkan prestasi yang hebat dan membuat berbagai inovasi di Kementrian Agama. Bahkan, yang terjadi dalam lima tahun terakhir ialah justru adanya dugaan penyalahgunaan dana haji, carut marut penentuan hari raya idul fitri, dan pernah terjadinya korupsi alquran di kementrian agama. Catatan Penutup Mempertimbangkan analisis di atas, maka secara objektif pasangan Prabowo – Hatta Rajasa merupakan pasangan dengan karakter yang saling melengkapi. Memang tidak sempurna, namun inilah yang terbaik dari kemungkinan pilihan yang ada. Jadi apa perlu menyoal (lagi) cawapres Prabowo Subianto?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun