Mohon tunggu...
Jaya Mulyadi
Jaya Mulyadi Mohon Tunggu... Guru - Pengajar dan pembelajar

Hobi olahraga, bertani

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stunting dan Penanganannya

7 Agustus 2023   02:15 Diperbarui: 7 Agustus 2023   05:23 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Apa itu Stunting ? Stunting adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami kekurangan gizi akut, biasanya dialami balita dan anak anak. Tanda tanda balita dan anak anak yang kekurangan gizi bisa dilihat dari tinggi dan berat badan anak yang tak sesuai dengan usianya. Stunting juga mempengaruhi kecerdasan(kognitif) anak

Stunting banyak terjadi dinegara negara miskin dan berkembang. Indonesia sebagai negara berkembang, menurut data WHO kasus stuntingnya masih cukup tinggi meskipun ada penurunan dibanding tahun sebelumnya. Tahun 2022 data Prevalensi  stunting balita Indonesia 21,6 %, masih diatas ambang batas prevalensi WHO  yakni 20,0 %.

Kasus stunting yang terjadi di daerah daerah di Indonesia penyebabnya saling kait mengkait satu sama lain, artinya kasusnya tidak berdiri sendiri sehingga penanganannya harus melibatkan berbagai pihak. Penanganan Stunting bukan hanya dilihat dipermukaan saja tetapi juga harus diselesaikan sampai ke akarnya.

Faktor faktor yang dominan yang harus ditangani untuk menurunkan prevalensi stunting adalah :

1. Kesejahteraan keluarga  

Keluarga adalah bagian terkecil dari komunitas masyarakat, terdiri dari ayah,ibu dan anak. Kesejahteraan keluarga sangat penting diutamakan dengan cara pemerintah mendorong dan menciptakan suasana kegiatan berusaha yang berpihak ke ekonomi UMKM. Memberikan peluang , kemudahan , kesempatan berusaha dan  bekerja akan dapat memenuhi kebutuhan dasar  keluarga serta meningkatkan tarap hidup mereka. Pada tahap ini pemerintah bertanggung jawab, bagaimana cara meningkatkan pendapatan perkapita warganya dengan program program yang dapat mengentaskan kemiskinan

2. Pengetahuan orang tua mengenai stunting  

Masih banyak para orang tua belum mengetahui cara menerapkan pola hidup dan pola makan yang sehat untuk anak anaknya, padahal dari segi ekonomi mereka mampu memenuhi kebutuhan makanan dengan nilai gizi yang baik

3. Sosialisasi edukasi stunting

Ketidaktahuan masyarakat mengenai stunting,  bahaya dan pengaruhnya terhadap perkembangan anak harus disosialisasikan ke berbagai kalangan, terutama kalangan masyarakat yang rawan terhadap stunting. Untuk jangksa panjang, sosialisasi dan pendidikan stunting diberikan kepada generasi muda terutama siswa siswa sekolah.

4. Penanganan stunting sejak dini

Program program pemerintah untuk menangani stunting sudah banyak dilakukan tetapi belum maksimal. Pola penanganan kasus stunting tidak hanya program yang bersifat himbauan tetapi juga program yang langsung dirasakan, berupa bantuan makanan,susu dan obat obatan serta pelayanan pemeriksaan gratis. Rantai kasus stunting tidak tiba tiba muncul tetapi ada sebab dan akibat. Penanganan stunting sejak dini akan lebih baik karena terditeksi lebih awal untuk mengambil langkah langkah pencegahan dan pengobatan.

Indonesia adalah negara kepulauan,dengan luas daratan 1,91 juta km/persegi dan luas perairan 6,32 juta km/persegi, dimana penduduknya tersebar di berbagai pulau,ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk mewujudkan Indonesia terbebas dari stunting atau minimal menurunkan angka prevalensi stunting.

Program terbaru dari pemerintah untuk pencegahan stunting adalah pemeriksaan ibu ibu hamil dengan alat USG di setiap Puskesmas secara gratis, program ini mudah mudahan bisa terwujud dan dilaksanakan.

Berbagai program diluncurkan, berbagai usaha dilakukan. Seperti harapan bapak presiden, tahun 2024 angka prevalensi stunting menjadi 14 %. Semoga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun