Mohon tunggu...
IBM Jaya Martha
IBM Jaya Martha Mohon Tunggu... Insinyur - Mardi Siwi

Masa lalu biar berlalu, masa depanpun belumlah pasti, selalu bersyukur masih bisa bergembira hari ini ...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ngulah Pati

11 Oktober 2021   17:07 Diperbarui: 11 Oktober 2021   17:11 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental sedunia atau World Mental Health Day. 

Di Kompas (11/10/2021) Direktur Pencegahan Masalah Kesehatan Jiwa mengatakan 20% populasi Indonesia mempunyai potensi masalah gangguan mental. Sementara sumber daya profesional untuk tenaga kesehatan mental juga masih sangat kurang.

Bagaimana agama Hindu menyikapi terkait kesehatan mental ? Adakah jalan agar umat Hindu untuk memperkuat kesehatan mental sehingga tidak mudah mengambil langkah bunuh diri atau ngulah pati ?

Salah satu kitab penting bagi pemeluk agama Hindu adalah Bhagawad Gita. 

Di buku ini, Kresna menghibur Arjuna yang sedang tertekan secara mental. Saking tertekan mentalnya, Arjuna mogok untuk berperang di saat-saat yang sangat penting dan menentukan. 

Memang Bhagawad Gita bukanlah buku tentang psikiatri atau kesehatan mental, tetapi berisi banyak nasihat untuk mengurangi beban mental atau stress menghadapi kehidupan.

[TEMAN BICARA] Jika Anda sedang stress, buntu bahkan ingin bunuh diri (ngulah pati), Anda perlu mengungkapkan perasaan kepada orang tua atau teman yang dipercaya. 

Seperti Arjuna datang pada Kresna, yang merupakan teman sejati, menyayangi setiap waktu dan menjadi saudara saat ada kesusahan. Jika diam saja, Anda akan terbebani dan jadi tak sanggup bertahan. Tapi kalau cerita, beban bisa terasa lebih ringan, bahkan pikiran bisa lebih positif.

[BERHARGA] Semua kehidupan dirancang oleh Hyang Widhi untuk memiliki peran dalam roda kehidupan ini. Terkadang Anda merasa tidak ada yang peduli terhadap penderitaan Anda, tapi sebenarnya Hyang Widhi pasti merasakan penderitaan Anda. Dia peduli pada semua kehidupan, sekalipun Anda kehilangan semangat hidup.

[BERDOA] Doa-doa yang dipanjatkan dari orang yang putus asa dan menderita, pasti di dengar oleh Nya. 

Setelah melakukan persembahyangan bersama di pura, pemedek (peserta sembahyang) diminta untuk hening, di saat itu, cobalah melemparkan semua kekhawatiran Anda ke dalam doa. 

Pada saat hening, Anda leluasa "menceritakan" kepada Nya, apapun yang membebani pikiran. Setelah itu, damaikan pikiran, pasrahkan diri, dan terima Tirta bening dan menyegarkan dari Pemangku, sebagai anugrah dari Hyang Widhi untuk melarutkan semua duka yang Anda derita.

[HARAPAN] Dalam mengarungi gelombang kehidupan, emosi bisa naik turun, laksana kapal di tengah badai. Namun yang bisa membuat stabil adalah harapan. Harapan itu bagai jangkar bagi hidup kita. 

Bangunlah harapan berlandaskan Dharma (kebenaran), ingatlah Dharma merupakan jalan menuju kebahagiaan, laksana alat bagi para nelayan untuk mengarungi samudera luas.

[NGAYAH] Kesehatan mental atau emosi kita bisa lebih baik kalau kita melakukan hal-hal yang membuat kita senang. Hati yang gembira dan bersyukur adalah obat yang bagus bagi tubuh kita. 

Dengarkan gamelan yang membikin semangat, membaca sesuatu yang menghibur atau menikmati hobi. Dan Anda juga bisa bahagia, jika bisa membantu orang lain, meski mungkin hanya membantu sedikit saja. Ikut ngayah di banjar, juga merupakan realisasi untuk berkontribusi membantu penyelesaian pekerjaan bersama-sama, yang bisa meningkatkan kesehatan mental kita.

[OLAH RAGA] Kita akan mendapat manfaat kalau berolah raga, cukup tidur dan makan sehat. Melatih fisik pasti bermanfaat. Walaupun hanya berjalan cepat, akan bagus, sekalipun hanya 15 menit.

[BERUBAH] Segalanya pasti berubah, termasuk masalah berat, bahkan yang kelihatan tidak ada jalan keluar, mungkin hanya berlangsung sementara. Kita tak pernah tahu, seperti apa kehidupan besok, walau hari ini suram, itu bisa berubah. Karena yang pasti di dunia ini adalah perubahan. Jadi carilah cara menghadapinya. Seiring waktu, situasi Anda bisa saja berubah menjadi lebih baik. Tapi kalau Anda terlanjur bunuh diri, itu tidak bisa diubah lagi.

[DOKTER] Kalau keinginan terlalu kuat untuk bunuh diri (ngulah pati), bisa jadi itu adalah tanda bahwa kesehatan mental terganggu. Sama seperti kita tidak malu kalau mengalami gangguan kesehatan, kita juga tidak perlu malu mengalami gangguan mental atau emosi. Ini pasti bisa ditangani oleh dokter.

Demikianlah beberapa rangkuman beberapa pemikiran yang terserak di berbagai referensi ajaran agama Hindu, semoga dapat membantu rekan-rekan umat Hindu untuk memperkuat kesehatan mental dan jangan sampai mengambil jalan pintas bunuh diri atau ngulah pati.

Om Shanti, Shanti, Shanti, Om

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun