Mohon tunggu...
Jayaman Wibowo
Jayaman Wibowo Mohon Tunggu... Guru - Berbagi ilmu dan menjaga silaturahmi

Jayaman Wibowo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Elaborasi Pemahaman - Menerapkan Prinsip Budaya Positif

14 Desember 2020   14:36 Diperbarui: 29 April 2021   11:26 8129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesepakatan kelas sbegai bentuk penerapan budaya positif sekolah

Penerapan budaya postif merupakan bagian dari program perubahan karakter dan iklim positif di sekolah dimana langsung melibatkan murid, guru dan seluruh warga sekolah lainnya. 

Budaya positif ini bisa dilakukan dengan cara penerapan kesepakatan kelas terebih dahulu, hal ini di karenakan kelas merupakan minimodel pembiasaan disiplin positif murid yang bisa diorganisisasikan oleh walikelas atau guru mata pelajaran langsung ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung.

Penerapan budaya positif melalui metide kesepakatan kelas ini, sangat baik untuk diterapkan di seluruh kelas di suatu satuan pendidikan. Akan tetapi, adakalanya ada beberapa hambatan dalam implementasi nya, diantaranya :

1.    Adanya rekan guru yang masih menerapkan budaya disiplin dengan sistem hukuman dan punishment. Rekan guru tersebut masih beranggapan bahwa dengan menerapkan pola disiplin ketat hukuman itu masih ampuh dalam membiasakan dan membentuk karakter pribadi murid. 

Namun, penerapan ini akan berdampak pada kondisi psikologis murid, bagi murid yang memperoleh hukuman, maka akan merasa minder dan malu jika berangkat sekolah dan bertemu dengan temen sekelasnya, ada juga murid yang jadi enggan ke sekolah karena takut dengan gurunya. 

Pola hukuman seperti itu sudah tidak cocok dan layak lagi untu diterpakan di era sekarang, karena murid sudah selayaknya merasakan keheadiran guru sebagai motivator, sumber inspirasi dan teladan bagi prilaku muridnya. Kemudian , sekarang guru akan berbenturan dengan peratusan perundang undagan tentang perlindungan anak.

Perlu ada strategi dalam merangkul rekan gurua yang masih menerapkan pola disiplin hukuman seperti di atas. Perlu diskusi dan sharing bersama dalam penerapan displin melalui kesepakatan kelas, dengan cara memberikan contoh mini program hasil kesepakatan yang kita terapkan dan jelaskan perubahan prilaku murid setelah bersma sama menerapkan keepakatan kelas tersebut. 

Kita sebagai guru penggerakn bisa memberikan masukan dan mengajak semua rekan guru untuk bersama sama menerapkan budaya positif dengan kesepakatan kelas terlebih dahulu, ketika semua kelas sudah dikondisikan berbudaya positif, baru kita akan mengarah ke budaya positif seluruh warga sekolah.

2.    Guru yang sudah menerapkan pola disiplin melalui kesepakatan kelas, namun murid nya masih kurang aktif tidak merespon dengan baik kesepakatan kelas yang sudah dibuat bersama. 

Guru perlu memberikan gambaran lebih jelas lagi tentang tujuan dan kebermanfaatan penerapan kesepakatan kelas terebut, misalnya kesepakatan kelas ini dibuat sesuai dengan masukan dan ide dari semua murid dan hasi musyawarah bersama guru.

 Artinya seluruh murid sudah seharusnya menjalankan kesepakatan kelas dengan penuh tanggung jawab . Dengan penerapan kesepakatan kelas itu, murid akan terbiasa dengan pembiasaan baik di kelas dan mendukung proses belajar di kelas.

Agar kesepakatan kelas yang akan dibentuk menjadi cerminan dari kelas yang diinginkan oleh murid, maka ada beberapa tahapan guru dalam mebuat kesepakatan kelas, diantaranya :

1.    Tanya pendapat murid. Guru memberikan pertanyaan kepada murid tentang kelas yang mereka impikan itu seperti apa. Bisa dilihat dari kondisi kenyamanan dan kehrmonisan semua warga kelas dll. Disini guru memberikan ruang sebebas bebasnya kepada murid untuk menyampiakan pendapat dan gagsannya tentang kondisi kelas ideal itu seperti apa.

2.    Tanyakan ide dari murid untuk mencapai kelas impiannya. Disini peran guru mendengarkan berbagai ide dari murid tentang langkah apa saja yang harus dilakukan murid dalam mencapai impian kelas nya. Hasil diskusi itu ditulsi di papan tulis atau dalam bentuk poster.

3.    Ambil kesimpulan ide dari murid. Guru menarik kesimpulan dari berbagai ide murid tentang kondisi kelas impiannya. Pastikan guru bisa memiliah milih ide murid yang mendukung proses pembelajaran di kelas.

4.    Ubah ide menjadi Kesepakatan Kelas. Disini guru membuat tabel atau poster kesepakatan kelas yang sudah hasil diskusi bersama.

5.    tandatangani kontak kesepakatan kelas. Semua murid memberikan tanda tangan di poster yang sudah dibuat kesepakatan kelasnya hal ini bertujuan menciptakan rasa memiliki atas kesepakatan yang sudah dibuat.

6.    Lihat bersama kontrak kesepakatan kelas. Buatlah poster atau bagan di kertas berukuran besar dan dipasang di ruangan kleas agar bisa menjadi pengingat dalam melaksanakan kesepakatan kelasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun