Mohon tunggu...
Ahmad Jayakardi
Ahmad Jayakardi Mohon Tunggu... pensiunan -

Kakek2 yang sudah males nulis..............

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[HORRORKOPLAK] Horror Gak Ada Judul

8 Januari 2017   07:10 Diperbarui: 8 Januari 2017   07:13 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam itu kami berlima (1 Ketua RW, 3 Ketua RT dan Sekretaris Masjid, yang mewakili Pengurus) harus menghadiri haul seorang Kyai, pendiri pesantren di kampung sebelah. Gak enak rasanya kalau kami tidak hadir, karena Pengurus Pesantren itu kami kenal baik. Kami, para pejabat kacangan ini (biar kacangan tapi kan pejabat?), para tokoh masyarakat kampung kami (tokoh masyarakat yes, bukan tokoh besi ato tokoh sembako) kan harus mewakili kampung untuk menjalin silaturahmi dengan lingkungan toh?

Bisa sih benernya kami naik Alphard kesana. Tapi lebih lama, karena jalannya muter2 gak jelas. Lagian, sapa yg punya Alphard? Jadi, kami memutuskan jalankaki saja.

Lantas kami mulai perjalanan, menyeberang sungai, lewat tanjakan sebelah kuburan dan mabelas menit kemudian nyampe. Isya sudah lewat dan ketika kami tiba, acara sudah mulai. Disitu baru kami sadar kalo malam itu malam Jum’at..... Acara selesai sedikit lewat tengah malam. Pulang kembali. Jalan kaki lagi. Lewat kuburan. Malam Jum’at. Huh.......... Tapi kan kami semua 5 orang laki-laki perkasa? Alim-ulama dan tokoh sepatu, eh......... tokoh masyarakat gitu loooh!

Sapa kuatir?

Ditengah jalan menurun, ditengah area pekuburan, tiba2 saja ada yg iseng berbisik ”Eh, jangan noleh ke kiri yak? Itu ada perempuan bergaun putih sedang duduk di atas nisan kuburan. Kira2 sapa ya iseng duduk di sini malam2 gini?”....... Padahal, ya benernya gak ada apa2. Namanya juga iseng bin jail.

Gak terduga, para pejabat kacangan, laki2 perkasa para tokoh bangunan, eh…......, itu lantas gedebag-gedebug kabur. Gak peduli jalannya menurun tajam, licin pulak. Yg ketinggalan cuma si jail ini yang ngakak abis ”Halaaaaah...... badan aja gede, tapi takut ama yg gak jelaaaaaasssss......”. Tapi tiba2 ada suara perempuan nyaut di deket kuping ”Iya yak, kenapa mereka takut? Saya kan gak menakutkan toh?”....

Taaaaar, tar dolooooooo,........

Kami cuma berlima, laki2 semua, sekarang yg empat udah kabur yes. Darimana ada suara perempuan di tengah ....... hiiiiiii. Gak mikir jauh lagi, si jail ini juga ikutan kabur.... Tapi apa mau, jalannya licin, menurun pulak. Daaaaan..... kepelesetlah saya, eh.... si jail itu. Mak gedebug gitu bunyinya, tengkureblah saya, eh..... si jail ini.

Boleh kan?

Lantas gitu saja ada seorang perempuan bergaun panjang warna putih dan berambut panjang riab2an datang mendekat ”Jatuh ya, masssss?”. Mendekat, makin dekat dan makin dekaaaaaaattttt....... Sementara yg jatuh sulit bangun karena tercekam.

Alamaaaaaaakkkkk.........

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun