“Deadpool (2016)”.
Meskipun nyaris tanpa semburan darah, tapi adegan menusuk lawan dengan 2 samurai dan mengangkatnya ke udara seperti sate itu rasanya cukup membuat pias muka. Pun adegan memotong pergelangan tangan sendiri yg detilnya diperlihatkan, membuat yang nonton tercekam. Dan banyak adegan lain, yang......... gak perlu lagi ditulis karena ini memang filem dengan kategori “violence” dengan cetak tebal.
Masih kurang?
Film nominee Academy Awards tahun 2016 ini, “The Revenant”, juga lumayan banyak menampilkan adegan dengan atribut "kekerasan yang berseni". Adegan ketika sang jagoan (Hugh Glass-Leonardo Di Caprio) dicabik, dimakan dan diewer-ewer beruang adalah contohnya. Adegan klimaksnya adalah contoh yang lain, ketika sang jagoan dipantek tangannya dengan pisau ke tanah oleh lawannya, dan dibalas dengan menyabetkan tomahawk kepunggung lawannya. Realistik, bung! Dahsyat! Darah muncrat kemana-mana!
Sekali lagi, ....... adegan kekerasan dalam film sejak dulu memang sudah ada. Gak perlu jadi polemik. Tapi dibandingkan saja. Dan rasanya semua setuju kalo film-film dengan bumbu kekerasan masa kini rasanya lebih realistik daripada dulu. Bahkan sekarang bukan lagi jadi bumbu, tapi sudah menjadi sajian utama!. Gak usah pulak bicara tentang gunting sensor segala. Karena saat ini semua film bisa diakses oleh semua orang lewat internet.
Apakah si Kakek ini sudah gak mampu lagi mengikuti jaman? Atau standar tentang kekerasan (violence) yang sudah makin sayup tak terdengar?.
Oke, kan gak layak untuk melarang-larang kebebasan ber-ekspresi dan selera orang toh?
Oke, oke, kan penontonnya bisa melakukan ‘self-censorship’ dan menentukan pilihan film yang akan ditontonnya? Seperti kata mbak Indri-Landak, yang gak tahan gak usah nonton.
Oke, oke, oke, kan ini cuma sekadar hiburan? Sekadar film? Gak ngaruh buat saya dan anda kan?
Tapi apakah tetangga anda atau bukan tetangga saya, yang notabene kita gak tau siapa dia, juga gak terpengaruh atau malah lantas terpicu untuk mencobanya di dunia nyata?
Pertanyaan retorik ini, si Kakek yang nulis ini juga bingung mau jawab apa........