Ganthel!.
Daripada pulang ‘menggantung gigi’, gerombolan gak jadi maling itu ternyata se-ide, ide jail yang kumat dadakan. Tanpa komando dan tanpa membuat bunyi yang gak perlu, lantas mengisi ember penuh-penuh, mengindap berjingkat mendekat gardu dan menyiram bunyi-bunyian itu dengan air tambak yg dingin serta secara serentak teriak…….
”Gantheeeeeelll, gantheeeeeeellll!”
Tanpa menunggu lagi, gerombolan penjarah gagal itu langsung kabur lintang-pukang serabutan. Beda dengan anjing yang gak berdaya, sepasang manusia dalam gardu itu langsung sadar diri. Si lelaki saking emosinya mungkin, gak pake nunggu sarungnya terpasang dengan benar, langsung bangkit mengejar dengan clurit terangkat tinggi.
Tapi para bandit itu terlalu cepat buat seorang lelaki perkasa tapi sarungnya gak terpasang dengan benar. Biarpun kemudian sarungnya samasekali terlepas dan ada yang gondhal-gandhul, tapi pengejaran tetap berlanjut. Tapi ….. bandit-bandit itu manalah bisa terkejar?
Dalam jarak aman, para bandit gagal itu berenti, berkumpul lagi, seperti biasanya (Standard Operation Procedure, kata orang kantoran) lantas serentak membelakangi sang pengejar, memelorotkan celana, megal-megol sambil teriak rame-rame…..
“Gantheeeelll, gantheeeeeeelll………hooorrrreeeeeeeeeeeeee”
Pagi itu, dalam perjalanan ke sekolah, gak seperti biasanya, si anak singkong mendengar nafas Paklik ngos-ngosan mengayuh becaknya….. “Semalaman jaga di tambak, mas. Lagi enak-enak tidur ada gerombolan anak-anak iblis menyiram air……..”
Hlo, hlo……….. jangan-jangan yang disiram air di tambak tadi pagi tadi……..
Siangnya, sepulang sekolah, Ibu….. tetap dengan senyum manis yang mengandung sejuta arti, bilang kalo si anak singkong musti seterika baju sekolahnya sendiri, karena Mboklik sudah 2 hari gak kerja karena pulang kampung. Seterika ya seterikalah, percuma dibantah. Masih untung sebelum berangkat sekolah pagi tadi gak ada interogasi susulan kan?. Interogasi susulan yang bisa amat berbahaya, apalagi kalo Bapak sudah ikut campur kan?. Apalagi ikut campurnya itu pake kosa kata ‘campur-tangan’ kan?. Sambil seterika dan sedikit menggerutu (gerutu yang pelan2 tentu saja), otak kotor si anak singkong ini kok ya sempat-sempatnya mikir……
Hlo, hlo, …..kalo si Mboklik gak ada sejak kemaren, lantas si Paklik pagi tadi…….. pagi tadi…. maen ganthel-ganthelan ama sapa yaaaa?