Di bulan suci ini aku rela menunggu jadwal yang disediakan untukku guna sekedar berbagi dengan anak-anak itu. Berbuka puasa bersama, memberi sekadar santunan kepada mereka. Benarkah aku hanya ingin membagi keriaan kepada mereka? Atau sekadar memenuhi nafsu-ku saja? Tak kupedulikan benar gurat kelelahan mereka mengikuti upacara seremonial yang kuadakan, karena mereka setiap hari harus berkeliling memenuhi undangan di banyak tempat. Pedulikah aku pada kebahagiaan mereka setelah ini?
Ya Allah, sungguh aku merasa tak pantas berharap ridlaMu di hari kemenangan nanti.
Di hari fitri nanti, rasanya aku merasa hanya sekadar memulas kemenangan semu dengan baju baru dan menikmati hidangan lebaran berkahMu saja. Pantaskah aku memperoleh ampunanMu dengan kembali menjadi nir-dosa. ataukah aku hanya mendapat lapar dan haus di RamadhanMu kali ini?
Ya Allah, sungguh aku merasa risau saat Ramadhan ini sampai di penghujungnya.
Ampunilah dosaku yang tak menggunakan RamadhanMu kali ini sebagai sarana mensucikan diri sepenuhnya. Ampunilah aku yang hanya mengedepankan nafsu dan segala perhitungan untung-rugi untuk menunaikan kewajiban dariMu ini. Akankah aku Kau beri kesempatan untuk bertemu dengan RamadhanMu berikutnya? Akankah aku Kau beri kesempatan untuk melakukannya lebih baik?
Sungguh aku merasa gamang kau tinggalkan, ya Ramadhan..............
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H