Mohon tunggu...
Ahmad Jayakardi
Ahmad Jayakardi Mohon Tunggu... pensiunan -

Kakek2 yang sudah males nulis..............

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Piala Thomas 1984, Adu Strategi Seru!

4 Maret 2011   06:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:05 5638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Susunan pemain tunggal kedua tim adalah Hastomo vs Han Jian, Icuk vs Yang Yang dan King vs Luan Jin. Formasi ini justru tidak menguntungkan Indonesia. Hastomo sudah 3 kali bertemu Han Jian tanpa pernah menang,  Demikian juga Icuk yang 3 kali kalah telak oleh Yang Yang. Hanya kans King vs Luan Jin yang seimbang (skor 4-3 untuk King).

Di partai ganda, ternyata sampai detik terakhir pasangan maut Christian/King tidak pernah diturunkan! Christian tetap dipasangkan dengan Hadibowo, pasangannya selama penyisihan. Dan Kartono/Heryanto dirombak dengan King /Kartono!. Pasangan yang belum pernah bermain di dunia internasional ini, tidak punya peringkat dan menjadi ganda kedua.

Stadium Negara Kuala Lumpur, Jumat malam 18 Mei 1984.

Supporter Indonesia sejak siang sudah memadati arena pertandingan. Berasal dari segala penjuru dan strata sosial. Tidak ada bedanya pekerja kasar konstruksi, pekerja perkebunan, mahasiswa, dosen, karyawan kantoran, pejabat, pengusaha, wisatawan. Semuanya satu visi mendukung Indonesia!. Rasanya malam itu WN Indonesia yang tetap jaim adalah yang harus duduk di kursi kehormatan, Menpora Abdul Gafur karena didampingi pejabat Malaysia. Mantan Wapres dan Ketua KONI, Sri Sultan HBIX bahkan memilih duduk bersama offisial tim Indonesia. Yang lain? Kalah jumlah gak masalah, yang penting gak kalah aksi dan kencangnya teriakan.

Betul, supporter tim China yang asli memang tidak sebanyak dan segarang supporter Indonesia. Yang bikin masalah adalah supporter yang jelas-jelas membawa bendera strip biru putih, tapi berlaku sebagai supporter China. Perang supporter yang sebenarnya terjadi adalah dengan supporter Malaysia! Ungkapan "saudara serumpun" rupanya tidak berlaku di arena olahraga. Yang terjadi adalah "saingan serumpun"!.

Pertandingan itu.

King yang harus bermain rangkap diijinkan untuk bermain lebih dulu. Membuka pertandingan melawan Luan Jin yang tidak berkutik oleh 'King's Smash' di set pertama.  King unggul 15-7. Di set kedua, King bermain terlalu terburu-buru dalam usaha untuk menang straight set. Namun Luan Jin yang sudah mulai panas, gigih bertahan.

Kemudian insiden itu terjadi.

Dalam kedudukan 9-7, King dianggap memukul bola Luan Jin sebelum melewati net. Setelah itu konsentrasi King bubar berantakan, smashnya banyak keluar atau nyangkut. Luan Jin mampu memaksa rubber set 11-15. Set ketiga adalah titik balik. Luan Jin terus menerus unggul dan mengakhiri partai itu untuk kemenangan China 10-15 (China unggul 1-0).

Awan kecemasan melanda kubu Indonesia. King yang diharap menyumbang angka di tunggal ternyata kalah. Akankah tunggal Indonesia kalah semua?

Hastomo Arbi yang 'underdog' ternyata tidak ada takutnya.  Pemain asal Kudus yang mungil (162 cm) dan tampan ini seperti kesetanan meladeni Han Jian. Kekalahannya sebelumnya seperti tidak berpengaruh. Kombinasi lob serang dan dropshot tajam membuatnya unggul cepat 9-3, sebelum disamakan 10-10. Han Jian sempat meraih 'match point' 14-12 sebelum Hastomo memaksakan deuce 14-14. Namun set itu ditutup untuk kemenangan Han Jian 17-14. Set kedua Hastomo makin meningkatkan tempo. Footworknya sempurna dan kombinasi lob serang dan dropshotnya semakin tajam dan cepat, membuat Han Jian pontang panting tidak berkembang. Hastomo sepenuhnya mengontrol permainan. 9-2, 13-2, 13-6 dan 15-6 dalam 15 menit saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun