Mohon tunggu...
Ahmad Jayakardi
Ahmad Jayakardi Mohon Tunggu... pensiunan -

Kakek2 yang sudah males nulis..............

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Piala Thomas 1984, Adu Strategi Seru!

4 Maret 2011   06:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:05 5638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa saat sebelumnya, Icuk sempat membuat berita dengan menolak untuk dilatih oleh Tan Yoe Hok bersama rekan yang lain. Tan yang berjiwa besar, bahkan bersedia mundur sebagai pelatih, tapi kemudian Icuk diperkenankan berlatih sendiri bersama Tahir Jide yang kemudian diangkat sebagai pelatih fisik.

Hastomo Arbi, adalah sulung dari 3 Arbi bersaudara, bintang bulutangkis Indonesia (Hastomo, Eddy Hartono dan Hariyanto). Namanya sudah sempat mendunia sejak 1979, tapi karena terkena skorsing setahun akibat kasus doping di All England 1981, dia tidak memperkuat Indonesia di Piala Thomas 1982.

Menyadari bahwa secara kwalitas tunggal Indonesia yang mampu menandingi tunggal China hanyalah King dan Icuk, Indonesia berusaha keras untuk menyimpan 2 pemain ini, agar peringkat dunianya turun. Di hari H, susunan pemain Indonesia sesuai peringkat adalah Hastomo, Icuk, King, Eddy Kurniawan dan Hadiyanto.

Sedangkan yang didaftar untuk sektor ganda adalah Icuk, King, Christian Hadinata 34 tahun, Hadibowo Susanto 25, Bobby Ertanto 26, Kartono Hariatmanto 29, Rudy Heryanto 29 serta Sigit Pamungkas 25.

Indonesia memang beruntung punya pemain dengan talenta seperti Christian. Sebagai pemain paling senior, dia bisa dipasangkan dengan siapa saja yang tertera dalam daftar dan punya prestasi bagus. Hal ini yang membuat pusing calon lawan Indonesia karena kemungkinan susunan ganda Indonesia bisa amat bervariasi. Meskipun demikian peringkat ganda tertinggi adalah Christian/King, disusul Kartono/Heryanto, Christian/Hadibowo, Hadibowo/Bobby Ertanto, Christian/Icuk dan Christian/Bobby

Perang Strategi yang seru.

Meskipun tidak mudah, (Indonesia dipaksa habis2an oleh Inggris 3-2, dan China lolos dari hadangan Denmark juga dengan 3-2), tapi seperti yang diperhitungkan, China akhirnya berjumpa Indonesia dalam partai ulangan final 1982.

Meninjau susunan tunggal China sesuai peringkat pemain (dan memang dipakai China selama penyisihan), formasi ini menguntungkan Indonesia. Hanya Hastomo yang diperhitungkan kalah kecepatan oleh Zhao Jianhua. Icuk seimbang dengan Han Jian (skor 3-3). King ditunggal ke 3 diperhitungkan akan mampu mengatasi Yang Yang (terakhir Yang Yang kalah oleh King di Indonesia Open 1983).

China yang underdog di ganda, amat memperhitungkan akan turunnya ganda maut Christian/King (meskipun tidak pernah diturunkan di babak penyisihan). Tidak ada ganda China manapun yang mampu menahan ganda Indonesia ini. Karena itu China dengan sengaja melepas partai ini, membiarkan pasangan keduanya He Sangquan/Jiang GuoLiang untuk menghadapinya. Merombak pasangan utamanya Sun Zhian/Yao Ximing dengan Sun Zhian/Tian Bingyi yang diperhitungkan akan mampu mengatasi Kartono/Heryanto di ganda kedua sekaligus partai terakhir.

Tapi susunan pemain yang diajukan pagi harinya oleh kedua tim, membuat semua orang terkejut, tidak terkecuali kedua kubu.

China tenyata tidak memainkan Zhao Jianhua! Pemain muda kidal yang dahsyat dan belum terkalahkan sejak kemunculannya 6 bulan terakhir, tidak diturunkan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun