Mohon tunggu...
Ahmad Jayakardi
Ahmad Jayakardi Mohon Tunggu... pensiunan -

Kakek2 yang sudah males nulis..............

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Che Guevara, sang Ikon Budaya Pop Itu

24 Desember 2010   04:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:26 1306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Segera setelah lulus, dia merantau ke Bolivia lalu kemudian menetap di Guatemala. Di saat itu Guatemala dikuasai oleh golongan militer sayap kiri pimpinan Jendral Jacobo Arbenz. Karena menolak untuk menjadi Komunis, Che tidak bisa masuk dalam golongan elit pemerintahan dan tetap miskin. Hidupnya ditopang dengan kegiatannya menulis.

Tindakan Arbenz untuk me-nasionalisasi-kan perusahaan Amerika, United Fruit membuat AS terprovokasi. Invasi langsung dengan serbuan pasukan melalui Honduras gagal. Kemudian melalui CIA yang mengagitasi golongan militer sayap kanan. Pemerintahan Arbenz berhasil diruntuhkan dari dalam Juli1954. Pimpinan beralih ke Kolonel Monzon.

Kegiatan klandestin Che di Guatemala sudah mulai terdeteksi AS. Sejak saat itu dia sudah termasuk daftar orang Komunis yang berbahaya yang dicari pemerintah AS. Kegagalan revolusi Arbenz memberi Che kesadaran penting, bahwa kegiatan imperialisme AS tidak bisa ditahan hanya dengan tentara reguler. Arbenz seharusnya mempersenjatai rakyat untuk melawannya.

Revolusi Kuba [caption id="attachment_81443" align="alignleft" width="300" caption="foto karya Alberto Korda 5 maret1960            sumber: Wikipedia"]

1293165134774066650
1293165134774066650
[/caption] Che mengungsi ke Mexico City dan bekerja di rumah Sakit Swasta. Disana dia bertemu dengan pejuang revolusioner Kuba yang sedang dalam pelarian, Fidel dan Raul Castro. Che memutuskan bergabung dengan para pejuang ini dan menuju Kuba ketika persiapan mereka sudah matang.

Tahun 1956 itu Kuba merupakan sebuah bisul yang siap meletus. Jenderal Fulgencio Batista yang memperoleh kekuasaan dengan kudeta militer 1952 memerintah Kuba dengan represif. Ribuan lawan politiknya dibantai. Sementara itu perusahaan-perusahaan AS mendominasi perekonomian Kuba dengan menguasai 80% peredaran barang, 100% industri minyak, 40% industri gula yang merupakan tulang punggung ekonomi Kuba, tetapi membiarkan 95% petani tebu tetap miskin.

Fidel Castro mulai mendirikan basis perlawanan rakyat dengan mengadakan pelatihan tentara dan mendirikan partai baru "Gerakan 26 Juli". Bentrokan fisik segera terjadi dengan tentara pemerintah. Berkat dukungan petani dan kemudian golongan buruh perkotaan, tentara pemberontak semakin menguasai keadaan. Tanggal 2 Januari 1959. Tentara Rakyat di bawah pimpinan Che Guevara memasuki Havana dan Jenderal Batista melarikan diri ke AS.  Che yang semula hanya berperan sebagai dokter tentara berangsur mendapat kepercayaan sebagai pemimpin pasukan. Di ajang inilah dia mendapatkan reputasinya karena kekejamannya membantai lawan-lawannya.

Sebagai Birokrat

Pada saat revolusi dimenangkan, Che Guevara merupakan orang kedua setelah Fidel Castro dalam pemerintahan baru Kuba. Dianggap bertanggung jawab menggiring pemerintahan Castro ke dalam komunisme independen yang tidak hanya mengekor Uni Sovyet. Dia menyusun Hukum Agraria baru yang menyita tanah berlebihan milik kaum feodal (yang kemudian dijadikan contoh oleh PKI). Diangkat menjadi Presiden Bank Nasional Kuba, mendirikan. Departemen Industri yang berhasil mengantarkan Kuba lepas dari dominasi AS.

Dia juga dianggap orang yang bertanggungjawab atas kegiatan kontra spionase yang menyebabkan kegagalan invasi AS ke Kuba April 1961. Peristiwa yang kemudian terkenal sebagai "Skandal Teluk Babi" itu mencoreng muka AS di dunia internasional dan mendiskreditkan pemerintahan Kennedy di dalam negeri AS sendiri.

Berkat tindakannya yang lugas, keras, idealis dan "hajar-bleh" tanpa pandang bulu, dia segera dijadikan musuh bersama, tidak saja oleh AS, tapi juga oleh Uni Sovyet.

Ketika memimpin delegasi Kuba ke  Solidaritas Asia-Afrika di Aljazair Februari 1965, Che 'berteriak' keras mengecam kebijakan bantuan Uni Sovyet yang berdasarkan 'tebang-pilih'. Kebijakan yang hanya memberi bantuan kepada Negara sekutunya berdasarkan kemampuan Negara itu untuk membayar kembali pinjaman itu. Kebijakan yang disebutnya sebagai kebijakan 'kapitalis'. Atas desakan Uni Sovyet dan sekutunya, Fidel Castro segera menyingkirkan sahabatnya itu dari lingkungan birokrasi pemerintahannya. Che Guevara dan Indonesia [caption id="attachment_81445" align="alignleft" width="300" caption="Bung Karno & Che Guevara, 12 Maret 1960 sumber:kalbukita.blogspot.com"]

12931649871859290260
12931649871859290260
[/caption] Pada 12Juni 1959 belum genap enam bulan sesudah Revolusi Kuba meraih kemenangan, Castro mengutus Che untuk mengunjungi 14 negara Asia, kebanyakan negara peserta Konperensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955. Pada kesempatan inilah Che berkunjung ke Jakarta dan menyempatkan diri ke Borobudur. Setahun kemudian pada 13 Mei 1960, Bung Karno sebagai presiden RI mengunjungi Kuba. Di Bandara Jose Marti, Havana, Bung Karno disambut oleh Presiden Kuba Fidel Castro, Che Guevara, dan deretan pejabat Kuba lain. (Gus Dur sebagai Presiden RI juga pernah mengunjungi Kuba, April 2000) Sebagai Pejuang Gerilya Internasional buronan CIA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun