Mohon tunggu...
JAYA ERIYANTO E SIBORO
JAYA ERIYANTO E SIBORO Mohon Tunggu... -

Menulis untuk belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Lebong, Bengkulu Kini Punya Arena Arung Jeram, Yuk Coba!

21 Juli 2016   12:50 Diperbarui: 21 Juli 2016   20:57 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika tak ada halangan, pada tanggal 27 Agustus 2016 mendatang, jalur wisata dan olah raga arung jeram di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, akan dibuka secara resmi oleh Pemerintah Kabupaten Lebong. Open area itu akan menjadi langkah awal bagi Kabupaten Lebong menciptakan ikon baru daerah, sebab dalam beberapa tahun terakhir, Lebong sudah berhasil membangun ikon daerah berupa masjid bernama Masjid Agung Sultan Abdullah, yang berdiri di wilayah Kelurahan Pelabai, Kecamatan Pelabai atau di lokasi pusat pemerintahan Pemkab Lebong. Letak masjid yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Menteri Sosial era SBY Bachtiar Chamsyah itu persis di tengah-tengah antara Kantor DPRD dan Kantor Bupati Lebong.

Potensi arung jeram Lebong mulai menarik perhatian dalam kurun tiga tahun terakhir. Dari 36 daerah aliran sungai yang ada, Sungai Ketahun menjadi salah satu lokasi yang sudah disurvei oleh penggiat arung jeram. Pengarungan dilakukan pada sekira bulan Februari tahun 2015 lalu. Star dari Desa Talang Baru, Kecamatan Topos dan finish di Desa Talang Ratu, Kecamatan Rimbo Pengadang. Rombongan lalu melanjutkan pengarungan yang melalui Kecamatan Lebong Selatan sampai Bingin Kuning. Durasi perjalanan mencapai lebih 2 jam. 

M Dian Amsyah R, salah seorang peserta survei, menyampaikan, jalur arung jeram di Sungai Ketahun bisa dikelompokkan ke dalam dua trek, yakni trek wisata dan sport. Trek wisata mencakup rute Talang Baru-Talang Ratu (Topos-Rimbo Pengadang) dan trek sport di rute Lebong Selatan-Bingin Kuning. Jalur wisata, kata Dian, masuk kategori grade 3 sampai 4. Sementara jalur sport masuk kategori grade 2. "Pada jalur wisata yang kami lalui, pemandangannya luar biasa. Kami menemukan semacam green canyon dan rute dengan tebing di kiri-kanan sungai yang tinggi lalu di puncak tebing pepohonan bertemu sehingga membentuk jalur seperti goa," kata Dian

Menurut Dian, bila dibandingkan dengan daerah lain yang punya potensi arung jeram, punya Lebong ada bedanya, yakni dalam soal menjangkau lokasi. "Jalur arung jeram Lebong di Sungai Ketahun ini relatif dekat dengan jalur transportasi darat atau jalan. Jadi sepanjang jalur pengarungan bisa dilihat dari jalan raya. Ini bedanya dengan daerah lain yang biasanya jauh dari jalan raya. Bisa jadi, di Sumatera ini hanya ada tiga lokasi seperti ini," kata Dian.

Bupati Lebong H. Rosjonsyah SIP, M.Si., menyatakan, arung jeram Lebong bila dikelola secara baik dan profesional, akan menjadi salah satu destinasi wisata di Propinsi Bengkulu, bahkan nasional. Bahkan dengan melihat tingginya animo calon peserta yang mem-booking perahu pada tanggal 27 Agustus nanti, Bupati Rosjonsyah yakin Lebong akan kewalahan melayani antusiasme masyarakat, baik lokal maupun regional. 

Bupati Lebong H. Rosjonsyah, S.IP, M.Si memimpin rapat persiapan Peresmian Jalur Wisata dan Olah Raga Arung Jeram. Sumber: bengkulu.sahabatrakyat.com
Bupati Lebong H. Rosjonsyah, S.IP, M.Si memimpin rapat persiapan Peresmian Jalur Wisata dan Olah Raga Arung Jeram. Sumber: bengkulu.sahabatrakyat.com
Pemkab, kata dia, akan mendukung secara penuh agar potensi ini bisa dikelola secara baik. "Ke depan, kita harus mempersiapkan fasilitas pendukung supaya wisatawan nyaman. Seperti hotel dan penginapan, jalan ke lokasi. Sebab ini bisa menjadi salah satu penyumbang PAD kita," katanya saat memberi arahan kepada Panitia Pelaksana Peresmian Jalur Wisata dan Arung Jeram Kabupaten Lebong di Kantor Bupati Lebong, Rabu (20/7) lalu.

Nah, Kompasianer... Tertarik nyoba arung jeram di Lebong? Semoga ya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun