Mohon tunggu...
Nurjaya
Nurjaya Mohon Tunggu... Editor - Jejaka yang rajin menulis sambil menunggu jodoh datang

Engkau Menulis, Maka Engkau Ada

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ini Tips agar Terhindar dari Bawang Merah Palsu

25 Desember 2018   02:05 Diperbarui: 14 Juni 2019   02:28 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Baru-baru ini telah ditemukan bawang merah palsu yang beredar di pasar. Menanggapi hal tersebut Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian kini gencar menginfokan kepada masyarakat agar berhati-hati supaya tidak tertipu dengan adanya bawang merah palsu yang berbentuk bawang bombai mini menyerupai bawang merah biasa.

Bawang palsu tersebut dijual oleh para importir nakal yang ingin meraup keuntungan yang besar. Adanya bawang bombai mini yang menyerupai bawang biasa tentu sangat merugikan para konsumen, mskipun harganya murah namun rasanya jelas berbeda dengan bawang merah biasa.

Sebagaimana dilansir dari laman antara, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Suwandi,  geram dangan adanya hal tersebut. download subtitle. Ia juga mengingatkan kepada konsumen agar berhati-hati dalam membeli produk bawang merah, suwandi juga meminnta kepada masyarakat jika menemukan bawang merah palsu agar segera melaporkan pada pihak yang berwajib.

Bagi anda yang bingung membedakan mana bawang merah asli dan mana bawang bombai mini (bawang palsu) berikut ini tipsnya: perbedaan yang sangat mencolok adalah bawang merah asli memiliki siung sedangkan bawang bombai mini tidak memiliki siung, kemudian bawang bombai mini memiliki diameter kurang dari 5 cm.

Berdasarkan aturan yang baku, bawang bombai impor yang dapat masuk ke Indonesia harus memiliki diameter  di atas 5 cm. Pada kasus pemalsuan bawang merah impor ini kementan menemukan 70 persen dari setiap karung mengandung bawang bombaio mini dengan ukuran kurang dari 5 cm.

Sejauh ini Kementan sudah mengaudit 5 perusahaan importir bawang bombai yang disinyalir melakukan pemalsuan bawang agar dapat meraup keuntungan yang banyak. Sebelumnya pemerintah melarang importir mengimpor bawang bombai mini hal tersebut sebagai upaya untuk mencegah pemalsuan bawang merah.

Dengan adanya bawang bombai impor yang dijual kepasar dengan harga bawang merah asli membuat harga bawang asli hasil panen petani lokal anjlok. Tentu ini tidak baik untuk kesejahteraan petani bawang merah lokal. Menteri Amran juga meminta kepada para pedagang agar tidak ikut membeli dan menjual kembali bawang bombai mini yang menyerupai bawang merah asli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun