Mohon tunggu...
Jaya Mendrofa
Jaya Mendrofa Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Kesuksesan ada dalam genggaman tangan masing-masing

Inisiator, organisator, konseptor, eksekutor dan leadership.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dinamika Perkembangan Covid-19 dan Peran Elemen Masyarakat

27 April 2020   22:39 Diperbarui: 27 April 2020   23:14 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya bukan hal yang harus disambungkan dengan kata "dan" antara peran Covid-19 dengan elemen masyarakat. Covid-19 sumber penyakit sedangkan elemen masyarakat adalah korbannya. Hanya saja perlu diketahui bersama apa yang menjadi dampak dari peran tersebut. Sehingga, semua yang terjadi tidak hanya dianggap sebagai sebatas penyakit atau pandemik.

Munculnya covid-19 menjadikannya sebagai pandemik global dan mematikan banyak korban dalam waktu yang terbilang singkat. Bagaimana tidak, angka positif yang terpapar virus khusus di negara Indonesia saja sudah mencapai angka 9 (sembilan) ribuan dan yang meninggal 7 (tujuh) ratusan. Hal tersebut menunjukkan bahwa covid-19 telah berperan sebagai penyakit yang membunuh, belum lagi rasa kekhawatiran masyarakat yang dia ciptakan hingga bermunculan yang namanya Social distancing dan phisycal distancing sampai yang terakhir adalah PSBB. Perannya dalam melemahkan masyarakat juga tidak hanya dengan peran menjadi penyakit tapi juga berperan untuk memiskinkan masyarakat bahkan negara. Lantas jelas peranya adalah malapetaka yang sejak awal telah diketahui bersama oleh semua negara khususnya negara Indonesia, namun lambannya penanganan dan langkah preventif menjadi bahaya yang lebih mematikan daripada pandemik ini. Namun demikian, dikarenakan usaha para medis yang di antara mereka juga menjadi korban telah berhasil membantu menyembuhkan pasien covid-19 diangka seribuan hingga saat ini.

Sangat disayangkan ketika covid-19 ini telah membunuh banyak masyarakat di Wuhan, negara China, banyak negara yang sudah mengetahuinya tapi tidak berjaga-jaga untuk mempersiapkan langkah-langkah preventif. Seperti terjadi di negara Indonesia, upaya untuk memperketat pengawasan dan pengamanan diakses keluar masuknya WNA yang keberadaannya belum tentu tidak terpapar oleh covid-19 sangat kurang. Sampai akhirnya kasus pertama 2 orang yang terpapar positif setelah bertemu dengan seorang warga negara Jepang menjadi awal dari pandemik ini di Indonesia. Akan tetapi, Indonesia masih belum mengatasinya dengan baik dengan memperhatikan pengawasan dan pengamanan tersebut. Belum lagi keterbatasan fasilitas atau alat yang dapat mempermudah untuk mengetahui terpapar atau tidaknya seseorang dengan covid-19 di Indonesia belum ada pada awal perkembangan pandemik ini. Hal ini menunjukkan peran pemerintah yang merupakan bagian dari elemen masyarakat masih jauh dari kata berhasil dalam melakukan langkah preventif. Sehingga yang dilakukan saat ini tidak lagi hanya pencegahan tetapi juga langkah pengobatan.

Peran yang seharusnya juga penting dalam memutus rantai perkembangan covid-19 ini adalah masyarakat pada umumnya. Kenapa menjadi penting ? karena penularan virus ini dapat terjadi akibat kontak fisik maupun benda-benda yang dapat ditempati oleh virus. Saat pemerintah mendorong masyarakat untuk rajin cuci tangan dan melakukan Social distancing, masyarakat masih belum mengindahkan dan bahkan sebagian kecil masyarakat terkadang menjadikannya sebagai lelucon pasaran. Hingga status virus ini menjadi pandemik global, mulailah kata memerangi covid-19 bermunculan dan Social distancing menjadi phisycal distancing hingga PSBB. Namun sangat disayangkan, banyak permasalahan dibalik itu semua. Masyarakat menjadi kehilangan pekerjaan dan kekurangan atau bahkan kehilangan penghasilan sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup. Terjadilah tuntutan kepada pemerintah untuk memberikan solusi apabila masyarakat harus berdiam diri di rumah masing-masing. Hanya saja perlu diingat bahwa pembatasan yang dilakukan pemerintah bukanlah untuk kepentingan pribadi mereka, namun kepentingan masyarakat yang berpotensi menjadi rumah besar hidupnya virus ini apalagi kesadaran dan pengetahuan tentang virus Corona ini sangat minim. Apresiasi tinggi kepada pemerintah yang telah memberikan beberapa keringanan kepada masyarakat, baik penanggungan pembayaran hutang maupun beberapa bantuan lainnya. Akan tetapi masyarakat lainnya juga tidak bisa hanya mengharapkan bantuan pemerintah. pemerintah harus bisa memaksimalkan kesempatan waktu aktivitas yang diperbolehkan. Sehingga, kelaparan tidak akan terjadi. Begitu juga permasalahan mengenai pembebasan narapidana yang berjumlah puluhan ribu. Diberikan kesempatan untuk keluar agar terhindar dari permasalahan covid-19, namun mereka keluar dengan mengulangi perbuatan kriminal. Hanya saja yang sangat disayangkan adalah banyak oknum yang memanfaatkan moment ini untuk menjatuhkan pemerintahan dengan menyebarkan hoaks. Jadi, dari setiap kebijakan pemerintah ada baiknya masyarakat menanggapi dengan bijak.

Di balik pandemik ini siapa sangka banyak hal yang menjadi pembelajaran penting. Masyarakat terbiasakan menjalankan aktivitas dengan daring atau online, baik sektor pekerjaan hingga sektor pendidikan. Selain itu masyarakat semakin peduli kesehatan dan rasa sosial kepedulian semakin tinggi. Semoga hal yang baik tersebut tetap berjalan kedepan setelah pandemik ini selesai.

Dengan demikian, peran elemen masyarakat harus bener fokus melawan berkembangnya virus ini dengan memutus rantai virus corona, sehingga peran covid-19 tidak lagi hidup di negara tercinta ini, negara Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun