Mohon tunggu...
Dani -
Dani - Mohon Tunggu... profesional -

mencari keindonesiaan, menggali kemanusiaan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tol Cipali, Mudik & Tantangan Pembangunan

6 Agustus 2015   18:07 Diperbarui: 6 Agustus 2015   18:07 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

[caption caption="Himbauan untuk tidak tinggal dan bekerja di Jakarta seperti ini, juga nampak saat masa mudik tahun lalu. Sumber: Pribadi. "]
[/caption]
 

Berpindah dan mencari sumber penghidupan ke tempat lain tentu saja adalah hak asasi, dan legal di mata hukum. Arus urbanisasi sendiri bukan masalah yang dihadapi oleh kota Jakarta sendiri. Kota-kota besar lain di Indonesia juga menghadapi masalah serupa. Bahkan, isu urbanisasi telah menjadi fenomena global, dimana penduduk yang tinggal di kota diperkirakan akan mencapai 70% pada tahun 2050. Di Indonesia sendiri, masalah urbanisasi sudah sejak lama terjadi. Lukisan yang terpampang di Museum Seni Rupa di bawah menunjukkan pemukiman kumuh di Jakarta di tahun 1970-an (sumber: http://lailatulfitria33.blogspot.com/2014_01_01_archive.html)

[caption caption="Sebuah lukisan karya pelukis ternama di Museum Seni Rupa, Jakarta, yang menggambarkan pemukiman kumuh vis a vis urbanisasi tahun 1970-an di Jakarta. Sayang, saya lupa nama pelukisnya. Sumber: http://lailatulfitria33.blogspot.com/2014_01_01_archive.html"]
[/caption]
 

Salah satu persoalan mendasar dari urbanisasi adalah ketimpangan pembangunan. Prioritas pembangunan pada daerah pusat, seperti yang terjadi di masa Orde Baru, membuat jurang yang sangat dalam, antara Jakarta dan luar Jakarta, Jawa dan luar Jawa, serta kota dan non kota. Contoh kecilnya, adalah selama puluhan tahun, dari 1973 hingga 1996, Pekan Olahraga Nasional selalu diselenggarakan di kota Jakarta. Proses desentralisasi yang terjadi selama lebih dari satu dekade memang membantu mengubah hal ini, tapi tampaknya masih belum cukup.

 

Tol Cipali, Mudik dan Tantangan Pembangunan

 

Keberhasilan pembangunan tol Cipali tentu saja perlu disambut. Momen mudik sendiri adalah kejadian sosial dan spiritual yang patut kita rayakan. Namun, keduanya juga mengambarkan tantangan pembangunan yang sedang dan akan kita hadapi. Apabila kita tak betul-betul serius untuk berefleksi dan mengambil langkah solutif yang berorientasi jangka panjang, saya khawatir apa yang dikatakan Bapak Petugas diatas tidak hanya terjadi namun bertambah buruk. Pembangunan jalan tol saja jauh dari cukup untuk mengatasi permasalahan transportasi dan tantangan pembangunan. Ada persoalan mendasar yang perlu segera diperbaiki, sehingga tidak menjadi bola salju yang menggelinding, membesar dan siap menabrak. Bagaimana menurut pendapat Anda?

* Keterangan foto atas: Tampak satu keluarga yang sedang beristirahat sejenak di tempat perhentian menuju ke arah gerbang Palimanan, pada masa mudik lalu. Saya tanya mereka, "Naik apa?" "Sewa mobil, mas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun